Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengupas Strategi Soft Power China Tanamkan Hegemoni Melalui Media di Indonesia

China dinilai terus menggaungkan pengaruhnya di negara-negara di dunia termasuk Indonesia untuk mengimbangi hegemoni Barat

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Mengupas Strategi Soft Power China Tanamkan Hegemoni Melalui Media di Indonesia
dok. FSI
Dr Johanes Herlijanto, dosen Universitas Pelita Harapan dan Ketua Forum Sinologi Indonesia (paling kanan) di acara seminar hybrid mengupas topik Kuasa Lunak (Soft Power) China melalui Media di Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin 19 September 2022. 

Dr Johanes Herlijanto, dosen Universitas Pelita Harapan dan Ketua Forum Sinologi Indonesia mengatakan, China juga menjalankan soft powernya melalui media di Indonesia.

Sejak 2005 sampai dengan sekitar 2007 pengaruh kekuatan China di media di Indonesia mulai ramapi diperbincangkan.

"Tidak hanya di internal China tapi juga di sejumlah negara Barat. Media merupakan soft power China. Media sendiri merupakan alat yang efektif untuk menanamkam hegemoni seperti dipaparkan oleh para pakar media," ujarnya.

"Kita melihat strategi media China makin kencang di 2008. Setelah China merasa gagal menerapkan strategi sebelumnya, lalu membangun imej baru yang lebih baik di 2008," imbuhnya.

Baca juga: Tingkatkan Hubungan dengan China dan Rusia, Turki Berupaya Gabung ke Organisasi SCO

Dikatakan Johanes Herlijanto, China saat itu membuat rancangan untuk jangka 10 tahun ke depan demi memperbaiki imej China di dunia dengan anggaran mencapai 10 miliar RMB.

"Anggaran tersebut termasuk untuk memodernisasi media media China. PKC (Partai Komunis China) juga membangun keteraturan media di dunia," ungkapnya.

Herlijanto menambahkan, bagi China, media tidak hanya jurnalistik tapi juga industri dan media penyampai informasi hal-hal positif mengenai China.

Berita Rekomendasi

"Di China, media-media yang bekerja di bawah partai harus menjalankan kepentingan China," ujarnya.

Ditambahkan, untuk memperkuat pengaruh media China di luar negeri, Pemerintah China menjalankan banyak strategi antara lain melalui akuisisi, mengundang jurnalis asing ke China mengunjungi tempat-tempat yang menarik diliput di China.

Baca juga: Delegasi China Dilaporkan Dilarang Lihat Peti Mati Ratu Elizabeth di Westminster Hall

Di Indonesia, media China juga intensif menjalankan strategi dengan media-media lokal. Kerja sama antara media China dengan media di Indonesia sebenarnya telah berlangsung cukup lama.

Kerja sama stasiun TV asal China dan Indonesia, misalnya, dapat ditelusuri kembali setidaknya hinggal 2007. Pada tahun tersebut, Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan stasiun TV Provinsi Guangzhou menandatangani kerja sama yang merupakan tindak lanjut dari pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang juga dihadiri oleh China di Bali.

Kerja sama tersebut merupakan upaya kedua belah pihak untuk saling mempromosikan diri. Kerja sama antara TVRI dengan media China terus berlanjut hingga tahun 2018 yang lalu, ketika China Media Group (CMG) menandatangani kerja sama dengan TVRI untuk membuka jalan bagi penayangan sebuah drama seri asal China, Feather Flies to the Sky di TVRI.

Sebelum tayang, drama seri tersebut terlebih dahulu dialihsuarakan ke dalam Bahasa Indonesia.

Dua tahun kemudian, Guangxi Radio and Television Information Network Corp menandatangani kerja sama dengan TVRI untuk menyiarkan serial drama China dan film dokumenter berjudul “Miracle China” di Indonesia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas