Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Inggris Janjikan Bantuan Lebih dari Rp 39 Triliun untuk Perang di Ukraina pada 2023

Perdana Menteri Inggris Liz Truss menjanjikan bantuan sama dengan atau lebih dari Rp 39,4 triliun untuk perang di Ukraina pada 2023.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PM Inggris Janjikan Bantuan Lebih dari Rp 39 Triliun untuk Perang di Ukraina pada 2023
AFP/ADRIAN DENNIS
Perdana Menteri Inggris Liz Truss - Perdana Menteri Inggris Liz Truss menjanjikan bantuan sama dengan atau lebih dari Rp 39,4 triliun untuk perang di Ukraina pada 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Liz Truss memberi tahu para pemimpin dunia bahwa London akan memberikan bantuan untuk perang di Ukraina pada 2023.

Bantuan yang akan digelontorkan Inggris sama dengan atau lebih dari 2,3 miliar pound (sekitar Rp 39,4 triliun) yang telah diberikan oleh London untuk perang Kyiv melawan Rusia tahun ini.

The Financial Times melaporkan pada Selasa (20/9/2022) bahwa Truss akan menyampaikan pesan "hawkish" Inggris tentang bantuan militer yang berkelanjutan dan cukup besar ke Kyiv selama kunjungan ke Amerika Serikat (AS), di mana dia dijadwalkan untuk berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York City di hari Rabu.

"Inggris akan terus berada tepat di belakang Anda di setiap langkah," kata Truss sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Truss juga diharapkan menggunakan pidatonya di UNGA untuk menekan pemerintah Barat dalam meningkatkan dukungan mereka untuk Ukraina.

Komitmen London sebesar 2,3 miliar pound pada 2022 ke Kyiv mengakibatkan Inggris menjadi donatur militer terbesar kedua ke Ukraina, kata Downing Street.

Baca juga: Ukraina Rilis Video Dua Bola Api Besar Meletus yang Kyiv Sebut sebagai Terorisme Nuklir Rusia

Bantuan militer Inggris di antaranya penyediaan ratusan roket, 120 kendaraan lapis baja, lima sistem pertahanan udara, dan sekitar 27.000 tentara Ukraina telah dilatih oleh pasukan Inggris sejak 2015, menurut laporan itu.

Berita Rekomendasi

The Financial Times melaporkan bahwa "pergerakan amunisi komersial terbesar sejak perang dunia kedua dilakukan minggu lalu" dan melibatkan "puluhan ribu" peluru artileri yang disumbangkan oleh Inggris yang dikirim ke pasukan garis depan Ukraina.

Ukraina mengatakan pasukannya telah berbaris lebih jauh ke timur ke wilayah yang baru-baru ini ditinggalkan oleh pasukan Rusia menjelang serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung.

Hal ini telah membuka jalan bagi potensi serangan terhadap pasukan pendudukan Moskow di wilayah Donbas.

"Para penjajah jelas panik," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato yang disiarkan televisi Senin malam, menambahkan bahwa dia sekarang fokus pada "kecepatan" di daerah-daerah yang dibebaskan.

Pemimpin Ukraina itu juga mengisyaratkan dia akan berbicara melalui video pada UNGA untuk meminta negara-negara mempercepat pengiriman senjata dan bantuan.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan kebutuhan Ukraina terpenuhi di semua tingkatan, pertahanan, keuangan, ekonomi, diplomatik," kata Zelensky.

Saat ini, angkatan bersenjata Ukraina sedang bersiap untuk merebut kembali semua Provinsi Luhansk dari penjajah Rusia, kata Gubernur Provinsi Ukraina, Serhiy Haidai.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas