Sosok Mahsa Amini, Perempuan Iran yang Meninggal Dianiaya Polisi Moral di Teheran
Sosok Mahsa Amini, perempuan Iran yang meninggal dianiaya Polisi Moral di Teheran, Iran. Berikut ini kronologi kasus dan demo yang terjadi di Iran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Mahsa Amini dinyatakan meninggal dunia pada 16 September 2022.
Kematian Mahsa Amini menimbulkan banyak kontroversi di masyarakat Iran dan bahkan di dalam faksi-faksi rezim yang berkuasa di Iran saat ini.
Hal ini juga memicu protes terhadap Patroli Bimbingan atau polisi moral dan aturan hijab yang ketat di Iran.
Baca juga: Sosok Mahsa Amini, Kematiannya Picu Kerusuhan di Iran, Tewas Disiksa Aparat Karena Lepas Jilbab
Amnesty International Desak Iran Lakukan Penyelidikan
Amnesty International telah menyerukan penyelidikan skala penuh atas apa yang terjadi di Iran.
Organisasi ini percaya semua pejabat dan otoritas yang bersalah harus dibawa ke pengadilan.
Mereka juga meminta diadakan penyelidikan kriminal terhadap kondisi yang mengarah pada kematian Mahsa Amini yang mencurigakan, termasuk penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya di pusat penahanan.
Human Rights Watch menyebut eksekusi Amini sebagai tindakan kejam dan meminta Iran untuk menghapus aturan yang mengharuskan perempuan mengenakan jilbab serta pembatasan lain atas hak-hak perempuan.
Cedera Mengerikan Menimpa Para Demonstran
Baca juga: Iran Dilanda Kerusuhan Besar Gara-gara Wanita Tak Berjilbab Dipenjara dan Diduga Tewas Disiksa
Kematian Mahsa Amini memicu demonstrasi di provinsi Kermanshah, Kurdistan dan Azerbaijan Barat.
Menurut sumber utama yang diwawancarai oleh Amnesty International, pada hari kematian Mahsa Amini (16/9/2022), demonstrasi mulai terjadi.
Pasukan keamanan di Saqqez melepaskan birdshot ke Nachirvan Maroufi (18) dari jarak sekitar 10 meter.
Hal ini mengakibatkan dia kehilangan penglihatan di mata kanannya.
Selain itu, pasukan keamanan juga menembakkan birdshot ke pemuda lain bernama Parsa (22), yang akibatnya kehilangan penglihatan di kedua matanya.