Sumber Kerajaan Inggris: Andrew 'Melobi Keras' untuk Hentikan Charles Naik Takhta
Kehadiran Camilla yang kini memiliki gelar Permaisuri setelah Raja Charles III menjadi penguasa di Kerajaan Inggris tentu memunculkan perdebatan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Kehadiran Camilla yang kini memiliki gelar Permaisuri setelah Raja Charles III menjadi penguasa di Kerajaan Inggris tentu memunculkan perdebatan dalam keluarga bangsawan itu.
Awalnya, selain Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, bangsawan senior lainnya yang tidak menginginkan kehadiran Camilla adalah Pangeran Andrew.
Perlu diketahui, Raja Charles III yang sebelumnya bergelar Prince of Wales dan adiknya, Andrew sebenarnya tidak memiliki hubungan yang terlalu baik.
Hal ini sebagian dipicu karena adanya perselisihan antara garis suksesi pertama dan kedua.
Bagaimanapun juga, Andrew menempati 'kursi cadangan' pewaris takhta Inggris, hingga akhirnya lahir Pangeran William yang kini menjadi pewaris takhta urutan pertama.
Dikutip dari laman The Telegraph, Kamis (22/9/2022), Raja Charles III dan Pangeran Andrew memiliki kepribadian, nilai dan pendekatan yang sangat berbeda terhadap kehidupan.
Ratu Elizabeth II sempat meminta saran kepada beberapa orang ketika Charles menikahi Camilla, termasuk kepada Pangeran Andrew.
Sang Ratu tampaknya selalu memiliki titik lemah jika mendengarkan masukan dari Pangeran Andrew yang dianggap memiliki cara jitu dalam membujuk sang Ratu untuk melakukan apa yang diinginkannya.
Kali ini, orang dalam senior Kerajaan mengatakan bahwa Andrew sempat mencoba membujuk ibunya itu untuk menghalangi pernikahan Charles dan Camilla.
"Ia mencoba membujuk Ratu untuk menghalangi Charles menikahi Camilla, kata-katanya menjadi sangat beracun, kejam, tidak membantu, dan sangat jahat tentang Camilla," kata sumber Kerajaan.
Andrew juga dikenal tidak cukup aristokrat dan tidak bisa dipercaya.
"Ketika Diana masih hidup, melalui persahabatannya dengan istri Andrew, Sarah (Duchess of York), ia bersekongkol dengan Andrew untuk mencoba menyisihkan Pangeran Charles sehingga Pangeran Andrew bisa menempati posisi Pangeran William yang masih remaja," kata sumber Kerajaan.
Menurutnya, ada upaya untuk menggagalkan naiknya Charles sebagai Raja, jika sang Ratu meninggal.
Andrew disebut menghendaki William yang mengenakan mahkota itu, menggantikan sang Ratu.
"Itu adalah masa-masa gelap dan aneh Andrew melobi sangat keras dengan harapan bahwa Charles tidak akan menjadi Raja ketika ibunya meninggal, dan bahwa William lah yang akan memakai mahkota. Perilakunya sangat, sangat negatif dan sangat tidak menyenangkan bagi Ratu Elizabeth yang tidak setuju. Saya diberitahu bahwa ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya," tegas sumber Kerajaan.
Andrew tampaknya sangat marah karena tidak bisa memerintah negara itu dengan cara tertentu.
"Ia pun tetap sangat memusuhi kemunculan dan penerimaan terhadap Camilla," pungkas sumber Kerajaan.