Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Perang Rusia-Ukraina: Rusia Dituding Gelar Referendum Palsu untuk Caplok Wilayah Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina memasuki babak baru, kini Barat ramai mengecam referendum yang dianggap sebagai upaya Rusia mencaplok wilayah.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Update Perang Rusia-Ukraina: Rusia Dituding Gelar Referendum Palsu untuk Caplok Wilayah Ukraina
AFP/DIMITAR DILKOFF
Seorang pria memasang bendera Ukraina bertuliskan nama orang yang tewas selama invasi Rusia di Lapangan Kemerdekaan di Kyiv pada 3 Juni 2022. - Konflik Rusia-Ukraina memasuki babak baru, kini Barat ramai mengecam referendum yang dianggap sebagai upaya Rusia mencaplok wilayah. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah perkembangan terkini perang Rusia-Ukraina, pada Sabtu (24/9/2022).

Empat wilayah yang dikuasai separatis pro-Kremlin dan pasukan Moskow telah memulai referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Tindakan ini menuai kecaman keras dari para pejabat Barat.

Berikut update selengkapnya, dilansir Guardian

1. PBB Yakin Rusia Lakukan Kejahatan Perang

Baca juga: Antrean Panjang Orang Rusia Ingin Kabur, hingga Ramai di Media Sosial Cara Melarikan Diri dari Rusia

PBB mengatakan para penyelidiknya telah menyimpulkan bahwa Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, berupa pemboman wilayah sipil, eksekusi, penyiksaan dan kekerasan seksual.

Tim yang terdiri dari tiga ahli independen telah meluncurkan penyelidikan awal untuk memeriksa wilayah Kyiv, Chernihiv, Kharkiv, dan Sumy.

BERITA REKOMENDASI

Mereka dilaporkan, "dikejutkan oleh sejumlah besar eksekusi di area yang kami kunjungi".

"Tanda-tanda yang terlihat dari eksekusi pada tubuh, seperti tangan diikat ke belakang, luka tembak di kepala dan digorok leher."

2. Antrean untuk Keluar dari Rusia

Papan keberangkatan di bandara Moskow. (Sergei Vedyashkin/Kantor Berita Moskow)
Papan keberangkatan di bandara Moskow. - Konflik Rusia-Ukraina memasuki babak baru, kini Barat ramai mengecam referendum yang dianggap sebagai upaya Rusia mencaplok wilayah. (Sergei Vedyashkin/Kantor Berita Moskow) (The Moscow Times)

Antrean panjang kendaraan terus terbentuk di perbatasan Rusia pada hari kedua mobilisasi militer.

Pengumuman Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi pasukan cadangan Rusia menyebabkan pria usia militer terburu-buru meninggalkan negara itu.


Beberapa pria menunggu lebih dari 24 jam atau menggunakan sepeda dan skuter untuk melewati antrian panjang di perbatasan.

Selain itu, lalu lintas ke Finlandia melintasi perbatasan tenggara dengan Rusia terus sibuk, kata pasukan perbatasan Finlandia.

Baca juga: Rusia Segera Gelar Referendum di Empat Wilayah Ukraina yang Sudah Dikuasai

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas