Update Perang Rusia-Ukraina: Rusia Dituding Gelar Referendum Palsu untuk Caplok Wilayah Ukraina
Konflik Rusia-Ukraina memasuki babak baru, kini Barat ramai mengecam referendum yang dianggap sebagai upaya Rusia mencaplok wilayah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Referendum secara luas dikutuk di Barat sebagai tidak sah.
Duta Besar Inggris untuk Ukraina, Melinda Simmons, menggambarkan "referendum palsu" sebagai "latihan media" oleh Rusia, yang hasilnya "hampir pasti sudah diputuskan".
NATO menggambarkan "referendum" sebagai "upaya terang-terangan Moskow dalam penaklukan teritorial" dan mengatakan mereka tidak memiliki legitimasi.
Para pemimpin G7 mengatakan mereka tidak akan pernah mengakui referendum "palsu" dalam sebuah pernyataan bersama.
7. Empat Pesawat Kamikaze Ditembak
Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh empat pesawat tak berawak "kamikaze" buatan Iran yang digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia, Jumat (23/9/2022).
Menyusul kabar ini, Presiden Volodymyr Zelensky mengeluhkan tindakan Teheran yang merugikan warga Ukraina.
Sebelumnya, Ukraina dan AS menuduh Iran memasok drone ke Rusia, namun telah dibantah Teheran.
Zelensky telah meminta kementerian luar negerinya untuk menanggapi penggunaan peralatan Iran, kata juru bicara Serhii Nykyforov.
8. Ekspor Bahan Pangan
Rusia akan melanjutkan komunikasinya dengan PBB tentang kesepakatan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina tetapi mengatakan hasil nyata diperlukan, lapor kantor berita TASS, mengutip seorang pejabat senior, Jumat (23/9/2022).
Ia juga mengutip wakil menteri luar negeri, Sergei Vershinin, yang mengatakan Rusia memiliki penilaian positif terhadap upaya PBB untuk melanjutkan ekspor pupuk Rusia.
9. Kemajuan Serangan Ukraina
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan telah membebaskan pemukiman lain di wilayah Donetsk dan meningkatkan posisi mereka di sekitar kota timur Bakhmut.