Partai Komunis China Tegaskan Posisi Presiden Xi Jinping di Tengah Rumor Kudeta
Partai Komunis China menegaskan kembali posisi Presiden Xi Jinping di tengah merebaknya isu kudeta pada pemerintahan Tiongkok.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
"Kami memperkirakan lebih banyak rumor tentang posisi Xi menjelang kongres, tetapi itu kemungkinan tidak berdasar, kecuali jika mereka mengarah dengan cepat ke perubahan yang terlihat dalam personel, propaganda, atau pembuatan kebijakan yang menantang kepemimpinan atau agenda Xi," tulis analis Neil Thomas dan rekannya dalam sebuah catatan.
Daftar delegasi harus disetujui oleh komite kongres, lapor Xinhua.
Daftar itu, yang mencakup Xi dan semua anggota Politbiro pembuat keputusan tertinggi, juga menampilkan ilmuwan, pengacara, petugas kesehatan, bintang olahraga, dan tokoh budaya.
Sekitar 620 dari 2.296 orang adalah perempuan, sementara sekitar 260 berasal dari etnis minoritas di negara itu.
Xi sedang menuju ke acara politik terpenting China yang menghadapi tantangan yang meningkat di dalam dan luar negeri.
Di dalam negeri, perkiraan pertumbuhan ekonomi sedang dipangkas karena kebijakan nol Covid membebani pertumbuhan.
Kesengsaraan di pasar properti telah menyebabkan penurunan harga properti selama 12 bulan dan protes di antara pemilik rumah yang dirugikan.
Di panggung internasional, China menghadapi tekanan dari AS dan sekutunya atas pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang, serta tekanan militer Beijing yang meningkat di pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang dianggap partai sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Sementara itu, deklarasi Xi tentang persahabatan "tanpa batas" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa minggu sebelum Moskow menginvasi Ukraina telah menempatkan sikap perang China di bawah pengawasan.
Rumor Kudeta Hebohkan Medsos
Media sosial China dihebohkan dengan rumor Presiden Xi Jinping dikudeta.
Selama tiga hari terakhir, lebih dari 9000 penerbangan di seluruh daratan China dibatalkan hingga memicu pertanyaan dari pengamat.
Bersamaan dengan hal tersebut, layanan bus dan kereta api di sekitar Beijing juga ditangguhkan.
Spekulasi mengenai kudeta menguat dengan kemunculan video yang menunjukkan barisan kendaraan militer sepanjang 80 km mengarah ke Beijing, namun rekaman itu belum dapat diverifikasi.