Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Karier Politik Xi Jinping: Sempat Ditolak Partai, tapi Kini akan Jadi Presiden 3 Periode

Di tengah rumor kudeta, Xi Jinping nampaknya tengah mempersiapkan untuk periode ketiga jabatannya, bagaimna ia bisa sampai di titik ini?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Perjalanan Karier Politik Xi Jinping: Sempat Ditolak Partai, tapi Kini akan Jadi Presiden 3 Periode
WORLD ECONOMIC FORUM (WEF) / AFP
Pengambilan video ini diambil pada 25 Januari 2021, dari situs web Forum Ekonomi Dunia menunjukkan Presiden China Xi Jinping berbicara dari Beijing saat ia membuka Forum Ekonomi Dunia yang serba virtual, yang biasanya berlangsung di Davos, Swiss. Di tengah rumor kudeta, Xi Jinping nampaknya tengah mempersiapkan untuk periode ketiga jabatannya, bagaimna ia bisa sampai di titik ini? 

Pemimpin tertinggi China memiliki kendali atas Partai Komunis, militer, dan negara.

Xi Jinping adalah Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, ketua Komisi Militer Pusat, dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok.

Beijing menjadi lebih tegas dan otoriter setelah Xi berkuasa.

Setelah menguasai negara dengan populasi terbesar di dunia, Xi mulai mendorong China sebagai negara adidaya dalam persaingan dengan Amerika Serikat.

Xi Jinping diketahui telah memenjarakan beberapa pemimpin dan birokrat papan atas karena korupsi dan perbedaan pendapat.

Pada 2018, Kongres Rakyat Nasional menghapus batas dua periode presiden, membuat Xi dapat menjadi presiden seumur hidupnya.

Masa jabatan Xi Jinping akan berakhir pada tahun 2022.

BERITA REKOMENDASI

Setelah kematian Mao Zedong pada 1976, Deng Xiaoping, Mantan Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, menulis dua periode jabatan presiden lima tahun berturut-turut dalam konstitusi China, untuk menghindari pemerintahan satu orang.

Xi memiliki citra yang sangat kuat di China dan dia telah memusatkan kekuasaan.

Pemikiran Xi disebutkan dalam konstitusi China.

Pada tahun 2018, pembukaan UUD diamandemen untuk menyebutkan pemikirannya.

Dia adalah pemimpin kedua yang mendapat kehormatan ini setelah Mao Zedong, yang mendirikan Republik Rakyat China pada tahun 1949.


Setelah pemikirannya disebutkan dalam konstitusi, setiap tantangan kepada presiden akan menjadi ancaman bagi kekuasaan Partai Komunis.

Visi

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas