Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inflasi Makin Tinggi, Harga Kimchi di Korea Selatan pun Kian Melambung

Daesang, pembuat kimchi terkemuka di Korea Selatan, berencana menaikkan harga rata-rata kimchi Jongga sebesar 9,8 persen mulai 1 Oktober mendatang

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Inflasi Makin Tinggi, Harga Kimchi di Korea Selatan pun Kian Melambung
iStockphoto
Kimchi khas Korea. Rumah tangga di Korea Selatan (Korsel) saat ini tengah merasakan tekanan inflasi saat mereka bersiap untuk memasuki musim pembuatan kimchi tahunan pada akhir tahun ini 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Rumah tangga di Korea Selatan (Korsel) saat ini tengah merasakan tekanan inflasi saat mereka bersiap untuk memasuki musim pembuatan kimchi tahunan pada akhir tahun ini.

Menurut data dari Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp, harga rata-rata untuk 10 kilogram (kg) kubis yang menjadi bahan utama kimchi, telah melonjak 116,6 persen menjadi 32.940 won atau setara 23,7 dolar Amerika Serikat (AS) per 16 September lalu.

Begitu pula dengan harga 20 kg lobak putih yang difermentasi dengan saus pedas dan bumbu penyedap lainnya, melonjak 146,1 persen menjadi 28.460 won pada periode tersebut.

Baca juga: Korsel Dilanda Kekurangan Kimchi, Makanan Nasionalnya

Inflasi makanan ini tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda menjelang 'gimjang' tahunan atau musim pembuatan kimchi yang biasanya berlangsung dari November hingga Desember.

Dikutip dari laman asianews.network, Selasa (27/9/2022), tindakan komunal membuat dan berbagi kimchi diantara keluarga serta tetangga selama ini telah dianggap sebagai warisan budaya yang dikembangkan untuk mempersiapkan musim dingin yang panjang.

Meskipun saat ini banyak orang yang lebih memilih untuk membeli kimchi pabrikan dibandingkan dengan membuatnya sendiri, makanan yang terbuat dari sayuran fermentasi ini tetap menjadi makanan pokok bagi masyarakat Korea.

Berita Rekomendasi

"Saya mendengar harga kubis melambung tinggi, meskipun kualitasnya rendah. Saya tidak tahu apakah saya bisa membuat kimchi dalam jumlah yang cukup tahun ini bersama mertua saya," kata seorang karyawan bermarga Park.

Situasinya tidak berbeda bagi mereka yang memilih untuk membeli kimchi.

Baca juga: 5 Tips Membuat Kimchi di Rumah, Sebaiknya Pakai Stoples Kedap Udara

Karena beberapa supermarket melihat stok kimchi mereka saat ini berkurang setengahnya dibandingkan tahun lalu.

"Gelombang panas yang terik dan badai hujan yang memecahkan rekor selama musim panas, telah menghambat pertumbuhan tanaman termasuk kubis dan lobak putih, ini mengakibatkan kesalahan pasokan dan kenaikan harga kimchi," kata seorang pejabat jaringan supermarket yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa orang bahkan menyebut kimchi siap pakai yang dijual di supermarket sebagai 'geumchi', ini merupakan istilah yang menunjukkan bahwa 'kimchi sama mahalnya dengan emas'.

Daesang, pembuat kimchi terkemuka di Korea Selatan, berencana menaikkan harga rata-rata kimchi Jongga sebesar 9,8 persen mulai 1 Oktober mendatang.

Harga 3,7 kg kimchi kemasan pun diperkirakan melonjak dari sekitar 34.700 won menjadi 38.100 won.

Raksasa makanan CJ CheilJedang juga telah menaikkan harga kimchi Bibigo sebesar 11 persen menjadi sekitar 34.800 won sejak 15 September lalu.

Baca juga: Sudah Ada Sejak 4000 Tahun Lalu, Ini Fakta Menarik Kimchi Khas Korea Selatan

Sementara itu, pemerintah Korsel pada Senin kemarin berjanji akan meredakan krisis pasokan dan menjaga agar harga kimchi tetap stabil pada musim gimjang mendatang.

"Kami berencana menaikkan tanggal pengiriman kubis yang ditanam oleh pemerintah dan kubis impor yang awalnya digunakan dalam membuat kimchi untuk ekspor. Memperhatikan bahwa musim gimjang dimulai dari awal November, pemerintah akan membuat langkah-langkah untuk menstabilkan pasokan dan permintaan sayuran kimchi pada Oktober," kata Menteri Keuangan Korsel Choo Kyung-ho  dalam pertemuan terkait tinjauan harga konsumen.

Choo menambahkan bahwa Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan akan membentuk satuan tugas untuk memantau kenaikan harga yang dilakukan perusahaan makanan dan melakukan inspeksi bersama dengan Komisi Perdagangan yang Adil demi mengawasi kenaikan harga yang tidak adil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas