Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Siap Caplok 15 Persen Wilayah Ukraina, Hampir Sebesar Negara Portugal

Rusia siap mencaplok sekitar 15% tanah Ukraina menyusul referendum di wilayah yang dikuasai separatis dan militer Kremlin.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Rusia Siap Caplok 15 Persen Wilayah Ukraina, Hampir Sebesar Negara Portugal
Graeme Bruce/CBC News
Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, 4 wilayah yang akan mengadakan referendum - Rusia siap mencaplok sekitar 15% tanah Ukraina menyusul referendum di wilayah yang dikuasai separatis dan militer Kremlin. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin bersiap untuk menganeksasi atau mencaplok sekitar 15 persen wilayah Ukraina.

Diketahui, referendum yang dilakukan di empat wilayah yang dikendalikan pasukan Rusia dan separatis Ukraina memasuki hari terakhir.

Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruannya pada Selasa (27/9/2022), melaporkan bahwa Putin diperkirakan akan mengumumkan aksesi wilayah Ukraina pada Jumat mendatang.

Presiden Vladimir Putin diagendakan berpidato di kedua majelis parlemen Rusia pada Jumat, 30 September 2022.

Momen itu, menurut laporan Inggris, mungkin akan digunakan Putin untuk secara resmi mengumumkan aksesi wilayah pendudukan Rusia di Ukraina ke dalam negara Rusia.

"Ada kemungkinan realistis bahwa Putin akan menggunakan pidatonya untuk secara resmi mengumumkan aksesi wilayah-wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia. Referendum yang saat ini sedang berlangsung di wilayah-wilayah ini dijadwalkan akan berakhir pada 27 September."

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-216: Referendum Ukraina Memasuki Hari Terakhir

"Para pemimpin Rusia hampir pasti berharap bahwa setiap pengumuman aksesi akan dilihat sebagai pembenaran dari 'operasi militer khusus' dan akan mengkonsolidasikan dukungan patriotik untuk konflik tersebut," jelas pembaruan, dilansir Guardian

Berita Rekomendasi

Lantas wilayah mana yang akan dicaplok?

Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022.
Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022. - Rusia siap mencaplok sekitar 15 persen tanah Ukraina menyusul referendum di wilayah yang dikuasai separatis dan militer Kremlin. (Anatolii Stepanov / AFP)

Menurut laporan Reuters, Moskow berencana mencaplok sekitar 15 persen wilayah Ukraina yang dikendalikan pasukannya serta 3% wilayah Ukraina yang tidak dikontrolnya.

Ini termasuk garis depan tempat tentara Ukraina masih berperang, misalnya di wilayah Donetsk.

Area tersebut meliputi:

1. Sebagian besar Ukraina timur, yang dikenal sebagai Donbas (Donetsk dan Luhansk), di mana banyak etnis Rusia dan Ukraina berbahasa Rusia tinggal di sana.

Dua bagian Donbas, sekarang termasuk Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR), yang diakui Putin sebagai negara merdeka tepat sebelum invasi pada 24 Februari.

Serta garis depan peperangan yang melintasi Donetsk.

2. Wilayah Kherson yang dikuasai pasukan Rusia.

3. Zaporizhzhia yang dikuasai pasukan Rusia.

Secara bersama-sama, Rusia akan mencaplok setidaknya 90.000 km persegi wilayah Ukraina.

Itu adalah wilayah yang luasnya hampir sama dengan Hongaria atau Portugal.

Rusia sebelumnya juga telah menganeksasi Krimea pada tahun 2014.

Bersama Krimea dan empat wilayah lainnya, Rusia akan mencaplok setidaknya seperlima wilayah Ukraina.

Apa langkah setelah referendum?

Pangkalan Udara Rusia, Saky, yang berada jauh di belakang garis depan di Krimea dihancurkan oleh beberapa ledakan besar, menewaskan sedikitnya satu orang.
Pangkalan Udara Rusia, Saky, yang berada jauh di belakang garis depan di Krimea dihancurkan oleh beberapa ledakan besar, menewaskan sedikitnya satu orang. - Rusia siap mencaplok sekitar 15% tanah Ukraina menyusul referendum di wilayah yang dikuasai separatis dan militer Kremlin. (Twitter)

Setelah referendum, para pemimpin wilayah Ukraina yang didukung Moskow dapat meminta untuk dimasukkan ke dalam Federasi Rusia.

Putin dapat dengan cepat menyetujui dan undang-undang di Moskow akan disahkan dengan cepat.

Setelah pasukan Rusia pada 27 Februari 2014 menguasai Krimea, yang memiliki mayoritas etnis Rusia dan dipindahkan ke Ukraina pada masa Soviet, sebuah referendum untuk bergabung dengan Rusia diadakan pada 16 Maret.

Para pemimpin Krimea menyatakan 97% suara menginginkan untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.

Rusia secara resmi menambahkan Krimea pada 21 Maret, kurang dari sebulan setelah menginvasinya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas