Rubel akan Jadi Mata Uang Resmi di Bekas Wilayah Ukraina
Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR) memisahkan diri dari Ukraina serta telah menjadi wilayah independen de facto sejak 2014
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rubel Rusia akan menjadi mata uang resmi untuk Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye, bekas wilayah Ukraina yang memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum pada awal pekan ini.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (3/10/2022), menurut layanan pers Komite Duma Negara Rusia untuk Konstruksi dan Legislasi Negara, hryvnia Ukraina akan diterima untuk pembayaran di wilayah tersebut hingga 31 Desember mendatang.
Namun mulai 1 Januari 2023, rubel akan menjadi satu-satunya mata uang yang diterima.
"Rubel akan menjadi unit moneter di wilayah-wilayah baru Rusia. Hingga 31 Desember 2022, hryvnia Ukraina akan diterima untuk pembayaran tunai dan non-tunai. Bank Rusia akan diberdayakan untuk menetapkan secara spesifik operasi lembaga keuangan kredit dan non-kredit," kata layanan pers dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu kemarin.
Baca juga: Ukraina Sebut Pasukan Rusia Lakukan Pemeriksaan Door to Door untuk Cari Pemuda Usia Wajib Militer
Perlu diketahui, DPR dan LPR memisahkan diri dari Ukraina serta telah menjadi wilayah independen de facto sejak 2014.
Sedangkan Kherson dan Zaporozhye mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada awal tahun ini.
Keempat wilayah memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang diadakan pada 23 hingga 27 September lalu.
Mahkamah Konstitusi Rusia memutuskan pada hari Minggu kemarin bahwa perjanjian tentang aksesi wilayah ke Rusia sepenuhnya sesuai dengan konstitusi, dan langkah selanjutnya untuk menjadikannya bagian dari Rusia mengacu pada dokumen yang akan diratifikasi oleh kedua majelis parlemen Rusia.
Pemungutan suara tentang ini pun diperkirakan akan berlalu dalam beberapa hari mendatang.