Pasukan Rusia yang Mundur Tinggalkan Ranjau di Dekat Kherson Ukraina
Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia eninggalkan ranjau di desa-desa Ukraina selatan saat mereka mundur di sepanjang tepi barat Sungai Dnieper.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
Bolvinov mengatakan penduduk setempat mendengar teriakan terus-menerus dari gedung.
"Penyelidik dan jaksa sedang bekerja untuk menetapkan semua fakta yang terjadi di ruang penyiksaan ini," katanya.
Baca juga: Inggris Dukung Kecaman Indonesia Terkait Referendum dan Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina oleh Rusia
Kata Zelensky soal Kemajuan yang Dibuat Pasukan Ukraina
Pasukan Ukraina telah mendorong lebih jauh ke arah Kota Kherson yang diduduki Rusia, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada Selasa (4/10/2022).
"Tentara Ukraina membuat kemajuan yang agak cepat dan kuat di selatan negara kita dalam operasi pertahanan yang sedang berlangsung," kata Zelensky dalam pidato malamnya.
"Puluhan pemukiman telah dibebaskan dari pseudo-referendum Rusia minggu ini saja."
Di wilayah Kherson selatan, Zelensky mengatakan Kota Liubymivka, Khreshchenivka, Zolota Balka, Biliaiivka, Ukraiinka, Velyka, Mala Oleksandrivka, dan Davydiv Brid, semuanya telah dibebaskan.
"Ini (wilayah-wilayah) bukan daftar yang lengkap," katanya.
"Prajurit kita tidak berhenti. Dan hanya masalah waktu ketika kami akan mengusir penjajah dari seluruh tanah kami," tambahnya.
Kherson adalah salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang diklaim Rusia dicaploknya melanggar hukum internasional.
Pembicaraan Zelensky dengan Biden dan Harris
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berbicara dengan Zelensky pada Selasa (4/10/2022) pagi.
Baca juga: Hentikan Operasional di Rusia, H&M Tutup Lebih dari 42 Toko di 23 Kota Sejak September
Pembicaraan itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow akan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul apa yang disebut referendum yang secara universal dianggap "palsu" oleh Ukraina dan negara-negara Barat.
Biden dan Harris menggarisbawahi bahwa AS tidak akan pernah mengakui pencaplokan yang diklaim Rusia atas wilayah Ukraina.