Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Tewaskan 14 Orang, Dewan Keamanan Putin: Ini Hanya Permulaan

Rusia melancarkan serangan rudal ke Ukraina pada Senin (10/10/2022) kemarin. Dalam serangan tersebut, 14 orang dinyatakan tewas.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Serangan Rudal Rusia ke Ukraina Tewaskan 14 Orang, Dewan Keamanan Putin: Ini Hanya Permulaan
AFP/SERGEI SUPINSKY
Pemandangan menunjukkan sebagian gedung perkantoran bertingkat yang hancur sebagian setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv pada 10 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Wakil Ketua Dewan Keamanan Putin, Dmitry Medvedev menyatakan bahwa serangan rudal Rusia ke Ukraina pada Senin (10/10/2022) kemarin hanyalah permulaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menanggapi ledakan jembatan di Krimea dengan menyerang Ukraina menggunakan rudal pada Senin (10/10/2022).

Atas serangan Rusia tersebut, sebanyak 14 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pihak Ukraina mengatakan, sebanyak 83 rudal diluncurkan oleh Rusia dan 43 rudal telah berhasil dilumpuhkan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak merahasiakan serangan rudal ini sebagai balasan atas serangan di jembatan Krimea.

"Dengan tindakannya, rezim Kyiv sebenarnya telah menempatkan dirinya pada tingkat yang sama dengan kelompok teroris internasional dan dengan yang paling menjijikkan dari mereka," ujar Putin, dikutip dari Al Jazeera.

"Tidak mungkin lagi membiarkan kejahatan semacam ini tidak terjawab."

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-229: Kyiv Dihujani 4 Rudal, Ledakan Hantam Jembatan Krimea

"Jika upaya untuk melakukan serangan teroris terus berlanjut, tanggapan Rusia akan keras dan akan sesuai dengan ancaman yang dihadapinya. Seharusnya tidak ada yang ragu," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Putin, Dmitry Medvedev menyatakan bahwa serangan Senin hanyalah permulaan.

"Episode pertama telah diputar. Akan ada orang lain. Dan selanjutnya," ujar Medvedev di Telegram.

"Negara Ukraina dalam konfigurasinya saat ini dengan rezim politik Nazi akan menimbulkan ancaman yang konstan, langsung, dan jelas bagi Rusia."

"Oleh karena itu, selain melindungi rakyat kita dan melindungi perbatasan negara, tujuan tindakan kita di masa depan, menurut pendapat saya, adalah penghancuran total rezim politik Ukraina," ungkapnya lagi.

Baca juga: Vladimir Putin Murka, Lima Kota Ukraina Dihujani Rudal Rusia Imbas Pengeboman Jembatan Krimea

Dapat Kecaman

Pengambilan video ini diambil dan dirilis pada 10 Oktober 2022 dari rekaman UGC yang menunjukkan asap membubung dari langit Kyiv setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, dengan polisi melaporkan sejumlah korban jiwa. Kepresidenan negara itu mengatakan serangan menghantam banyak kota, sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia.
 (Photo by JAY BEECHER / various sources / AFP)
Pengambilan video ini diambil dan dirilis pada 10 Oktober 2022 dari rekaman UGC yang menunjukkan asap membubung dari langit Kyiv setelah beberapa serangan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, dengan polisi melaporkan sejumlah korban jiwa. Kepresidenan negara itu mengatakan serangan menghantam banyak kota, sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia. (Photo by JAY BEECHER / various sources / AFP) (AFP/JAY BEECHER)

Sekjen PBB, Antonio Guterres mengatakan, ia merasa terkejut atas serangan Rusia ke Ukraina.

Antonio Guterres menggambarkan serangan itu sebagai "eskalasi perang yang tidak dapat diterima", di mana warga sipil harus membayar harga tertinggi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas