Korea Selatan Khawatir Indonesia Nunggak Pembayaran Program Jet Tempur KF-21/IF-X
Korea Selatan (Korsel) khawatir Indonesia menunggak pembayaran cost share dalam program jet tempur KF-21/ IF-X.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kekhawatiran dari pihak Korea Selatan (Korsel) bahwa Indonesia menunggak pembayaran cost share dalam program jet tempur KF-21/ IF-X.
Hal ini disampaikan direktur jenderal pertama untuk kelompok program KF-X di administrasi program akuisisi pertahanan Korsel, Brigjen (Purn) Jung Kwang-sun saat memberikan penjelasan terkait kerjasama pertahanan antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Republik Korea (RoK) melalui penguatan program KF-21/IF-X.
Jung mengatakan partisipasi Indonesia dalam pengembangan bersama dalam program ini harus berjalan dengan baik sehingga Indonesia bisa mendapatkan manfaat yang diharapkan dari program tersebut.
"Yang menjadi kekhawatiran bagi media massa dan publik di Korea penunggakan pembayaran cost share dari Indonesia. Selain itu perluasan infrastruktur atau fasilitas produksi massal di Indonesia masih belum dilakukan," kata Jung dalam workshop ketiga Jurnalis ke Korea terkait kerja sama pertahanan RI - Korsel yang diselenggarakan FPCI dan Korea Foundation (KF) di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Hadapi Ancaman Rudal Korea Utara, Para Mahasiswa di Jepang Latihan Evakuasi Darurat
Hal lain yang menjadi kekhawatiran Korea, saat ini waktu produksi massal IF-X dalam negeri Indonesia semakin berkurang.
Namun menurutnya yang menjadi kabar menggembirakan pada Juli tahun ini presiden Korea dan presiden Indonesia melakukan pertemuan puncak di Korea.
Keduanya memiliki pandangan yang sama bahwa program KF-21 atau IFX ini salah satu program industri pertahanan yang penting dan kedua presiden sepakat merealisasikan programnya.
Pemerintah Korsel juga memandang penting kerja sama dengan Indonesia dan partisipasi insinyur atau teknisi Indonesia pada pengembangan dan tes terbang pada program ini.
Bahkan pemerintah Korsel ingin banyak teknisi Indonesia berpartisipasi dalam pengembangan KF-21/IF-X sehingga bisa melancarkan proses produksi massal.
KFX/IFX merupakan program pengembangan bersama yang dilaksanakan Korsel dengan RI yang perjalanannya cukup panjang, yang diawali dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh kedua negara pada tahun 2009.
Kemudian dalam prosesnya kerja sama ini juga mengalami renegosiasi hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan yang lebih solid pada 2021, tepatnya pada November, secara musyawarah ketika kedua pihak telah merumuskan kembali sebuah joint agreement.
Baru-baru ini, uji terbang KF-21 Boramae di Korea Selatan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), M Herindra dalam Upacara Perayaan KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korsel pada Rabu (28/9/2022).
Jung mengatakan bendera Indonesia dan Korsel yang tersemat di tubuh pesawat jet tempur tersebut menjadi suatu kebanggaan.
Kedua negara mempromosikan kerjasama program pengembangan jet tempur sebagai bentuk kerja sama yang kokoh sekaligus sebagai upaya peningkatan kedudukan kedua negara.
"Program kerja sama jet tempur ini merupakan inti dari bagian penting kemitraan strategis kedua negara khususnya di bidang industri pertahanan kedua negara," kata Jung.