Kementerian Pertahanan Ukraina Sebut 4 Helikopter Rusia Ditembak dalam 20 Menit: Pagi yang Produktif
Ukraina mengklaim pasukannya berhasil menembak jatuh empat helikopter Rusia dalam waktu 18 menit saja, menyebutnya pagi yang produktif.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Empat helikopter Rusia ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina dalam waktu hanya 18 menit, klaim Kyiv.
Dilansir Independent, Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa helikopter itu jatuh di bagian selatan Ukraina pada "pagi hari yang produktif".
"Tentara Ukraina menembak jatuh helikopter yang merusak langit musim gugur yang indah," tulis kementerian itu, Rabu (12/10/2022).
"Tidak ada tempat untuk Alligator di sini."
"Iklim lokal tidak bersahabat dengan mereka."
Alligator adalah julukan untuk helikopter serang Ka-52 Rusia.
Baca juga: SBY: Para Pemimpin Dunia Tak Boleh Abstain Sikapi Konflik Ukraina-Rusia
Tidak jelas di mana tepatnya pesawat itu ditembak jatuh.
Penembakan itu terjadi di hari ketiga serangan Rusia di dekat Kyiv.
Wilayah ibu kota Kyiv masih menjadi sasaran lanjutan Rusia pada Kamis (13/10/2022) pagi.
Salah satu titik di ibu kota terkena serangan pesawat tak berawak kamikaze buatan Iran.
Oleksiy Kuleba, gubernur regional Kyiv, mengatakan serangan terjadi di daerah sekitar ibu kota.
Belum jelas apakah ada korban jiwa.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan, mengatakan di Telegram bahwa fasilitas infrastruktur penting di daerah itu terkena serangan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, di kota selatan Mykolaiv, penembakan semalam menghancurkan sebuah gedung apartemen lima lantai saat pertempuran berlanjut di sepanjang front selatan Ukraina.
Gubernur regional Mykolaiv Vitali Kim mengatakan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Anak itu sempat menghabiskan enam jam di bawah reruntuhan.
Tim penyelamat melanjutkan pencarian pada Kamis pagi, kata Vitali Kim.
Dia mengatakan bahwa gedung itu terkena rudal S-300 yang biasanya digunakan untuk menargetkan pesawat militer.
Tetapi Rusia tampaknya semakin sering menggunakannya untuk serangan darat.
Serangan Pertama di Kyiv dalam Beberapa Bulan
Serangan pada dini hari di front selatan Ukraina kini menjadi pemandangan sehari-hari ketika pasukan Kyiv melakukan serangan balasan yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia.
Serangan di Kyiv sebelumnya terbilang jarang terjadi hingga serangan besar-besaran meletus pada hari Senin (10/10/2022).
Setidaknya 4 serangan rudal di hari itu menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 di seluruh negeri.
Bantuan Barat
Para pemimpin Barat minggu ini berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan senjata yang menurut Kyiv sangat penting untuk mengalahkan pasukan invasi Rusia.
Inggris mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan menyediakan rudal untuk sistem anti-pesawat Nasam canggih yang rencananya akan dikirim Pentagon ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Inggris juga mengirim ratusan drone udara tambahan untuk pengumpulan informasi dan dukungan logistik, ditambah 18 senjata artileri howitzer lagi.
Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan bahwa senjata-senjata itu akan membantu Ukraina mempertahankan langitnya dari serangan dan memperkuat keseluruhan pertahanan rudal mereka bersama Nasams AS.
Sistem itu, yang telah lama diinginkan Kyiv, akan memberikan pertahanan jarak menengah hingga panjang terhadap serangan rudal.
Tawaran itu datang saat para menteri pertahanan NATO bertemu di Brussels.
Pertemuan itu bertujuan untuk membantu meningkatkan pertahanan udara Ukraina setelah serangan Rusia yang meluas pada Senin.
Militer Ukraina mengatakan minggu ini bahwa pertahanan udara mereka saat ini telah menembak jatuh lusinan rudal Rusia yang masuk dan drone Shahed-136, yang disebut drone kamikaze yang telah memainkan peran yang semakin mematikan dalam perang.
Rusaknya Jembatan Memicu Serangan Besar-besaran Rusia di Kyiv
Sementara itu, Rusia mengintensifkan serangannya setelah sebuah ledakan menghancurkan jembatan yang menghubungkan Rusia dengan wilayah Krimea.
Jembatan telah menjadi kunci logistik untuk upaya perang Moskow dan digunakan untuk mengangkut pasokan militer ke pasukan yang berperang di Ukraina selatan.
Ledakan itu terjadi ketika sebuah truk meledak pada Sabtu pagi, menurut Moskow.
Ledakan menyebabkan tujuh gerbong tanker bahan bakar terbakar di sebuah kereta yang lewat di jalan atas.
Setidaknya tiga bagian jalan runtuh ke air di bawah setelah ledakan, tiga orang tewas.
Rusia mengklaim Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu.
Kyiv membantah terlibat, meskipun pejabat Ukraina merayakan kerusakan itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)