Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Pengikut Gereja Unifikasi Jepang Mengaku Pernah Dilecehkan Secara Seksual, Diperas & Diancam

Selain pelecehan seksual, Sayuri Ogawa juga mengaku keluarganya diperas Gereja Unifikasi an mendapat ancaman dari pihak gereja tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Pengikut Gereja Unifikasi Jepang Mengaku Pernah Dilecehkan Secara Seksual, Diperas & Diancam
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Mantan pengikut Gereja Unifikasi yang menggunakan nama samaran Sayuri Ogawa berbicara kepada wartawan, Jumat (7/10/2022). Sayuri Ogawa mengaku pernah mendapat pelecehan seksual. Selain pelecehan seksual, Sayuri Ogawa juga mengaku keluarganya diperas Gereja Unifikasi dan mendapat ancaman dari pihak gereja tersebut. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan pengikut Gereja Unifikasi yang menggunakan nama samaran Sayuri Ogawa mengaku pernah mendapat pelecehan seksual.

Selain pelecehan seksual, Sayuri Ogawa juga mengaku keluarganya diperas Gereja Unifikasi (kini bernama Family federation for World Peace and Unification) dan mendapat ancaman dari pihak gereja tersebut.

Baca juga: FAKTA Gereja Unifikasi: Hubungannya dengan Mantan PM Shinzo Abe, Politik Jepang dan Korea Utara

"Saya pernah mendapat perlakuan pelecehan seksual oleh petugas Gereja Unifikasi atau cult tersebut, dibawa ke Korea, yang katanya untuk retret dan saya dikatakan mungkin kena kutuk setan sehingga perlu dibersihkan," ungkap Sayuri Ogawa di klub pers wartawan asing Jepang (FCCJ), 7 Oktober 2022.

Selain itu Ogawa juga mengakui orang tuanya pernah diperas gereja tersebut.

"Bahkan uang baito (kerja paruh waktu) saya pernah diambil ibu untuk diserahkan kepada gereja tersebut," katanya.

Ogawa mengatakan orang tuanya menyumbangkan total 10 juta yen ke gereja selama 40 tahun.

BERITA TERKAIT

Ogawa memiliki pekerjaan paruh waktu selama dua tahun setelah lulus dari sekolah menengah atas.

Tetapi orang tuanya memaksanya untuk menyumbangkan hampir seluruh pendapatannya sebesar 2 juta yen atau lebih untuk Gereja Unifikasi atau cult tersebut.

Ogawa mengatakan bahwa kedua orang tuanya adalah anggota gereja yang aktif.

Ayahnya sebagai kepala gereja di lingkungan tempat tinggalnya dan ibunya bekerja untuk kampanye seorang anggota gereja yang ikut dalam pemilihan majelis lokal.

Baca juga: Mengenal Gereja Unifikasi, Awal Berdiri Unification Church dan Isi Ajaran Sun Myung Moon

Ogawa menyerukan revisi hukum untuk memberikan dukungan kepada anak-anak anggota cult, bersama dengan pedoman tentang sumbangan besar ke gereja.

Dia juga menyerukan aturan tentang apa yang dianggap tepat dalam hal hubungan politisi dengan gereja.

"Saya berharap komunitas internasional dapat menekan pemerintah dan gereja seperti cult tersebut agar melindungi anak-anak dan memproteksi para korban dari gereja itu," kata Ogawa.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas