Rusia-Ukraina Saling Tukar Masing-masing 20 Tahanan Perang
Sementara itu, Kiev mengkonfirmasi pertukaran tahanan terbaru, dengan mengatakan tentaranya telah dibebaskan pada hari Kamis.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Rusia dan Ukraina menyepakati untuk menukarkan para tahanan perang yang ditangkapolehmasing-masing pihak.
Keduanya melepaskan masing-masing sebanyak 20 tentara yang berhasil ditangkap selama peperangan.
Russia Today melaporkan, pebanyak 20 prajurit Rusia telah dikembalikan dari wilayah yang dikuasai Kiev, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (13/10/2022).
Ini adalah "hasil dari proses negosiasi di bursa," militer menjelaskan.
"Semua prajurit yang dibebaskan diberikan bantuan psikologis dan medis yang diperlukan," kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa mereka akan segera dikirim ke "lembaga medis untuk perawatan dan rehabilitasi."
Baca juga: Zelensky Minta Senjata Lebih Banyak Lagi ke Barat, Ukraina Kembali Tembaki Wilayah Rusia
Sementara itu, Kiev mengkonfirmasi pertukaran tahanan terbaru, dengan mengatakan tentaranya telah dibebaskan pada hari Kamis.
"Orang-orang kami kembali ke rumah 20 orang dibebaskan dari penangkaran," tulis kepala staf presiden Ukraina, Andrey Yermak, di saluran Telegramnya.
Di antara mereka, “14 prajurit Angkatan Bersenjata, (empat) pejuang pertahanan teritorial, satu perwira Garda Nasional dan satu prajurit angkatan laut,” tambahnya.
Dalam pertukaran sebelumnya, yang terjadi pada akhir September, 55 tentara Rusia dan Donbass dibebaskan.
Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) saat itu, Denis Pushilin, mengatakan Kiev membebaskan pemimpin oposisi Ukraina Viktor Medvedchuk sebagai bagian dari pertukaran.
Pihak berwenang Ukraina mendakwa Medvedchuk dengan pengkhianatan tahun lalu dan melarang partainya, Platform Oposisi – Selamanya, setelah Moskow meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
Menurut Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, 215 tentara Ukraina dikembalikan ke negara asal mereka dalam pertukaran. Mereka termasuk lebih dari 100 anggota Batalyon Azov, di mana para pejuang secara terbuka menganut pandangan nasionalis dan neo-Nazi.
Baca juga: PBB Kutuk Langkah Rusia Mencaplok 4 Wilayah Ukraina, 143 Negara Mendukung, 35 Abstain
Politisi oposisi utama Ukraina dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan skala besar dengan Rusia, Presiden Vladimir Zelensky mengumumkan pada Kamis pagi.
Viktor Medvedchuk telah dipenjara tahun lalu atas tuduhan pengkhianatan yang diklaim pendukungnya bermotif politik. Langkah itu dilakukan tepat setelah partainya mengeluarkan 'Pelayan Rakyat' Zelensky yang berkuasa dalam jajak pendapat.