Jajak Pendapat: Anggota Partai Konservatif ingin Boris Johnson Kembali
Menurut jajak pendapat, 55 persen responden meyakini bahwa Truss harus segera mengundurkan diri
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson kini telah muncul sebagai calon pengganti paling populer dari Partai Konservatif untuk menggeser Liz Truss yang baru saja menjabat pada posisi tersebut.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (19/10/2022), jajak pendapat YouGov baru-baru ini yang dilakukan pada 17 dan 18 Oktober lalu mengungkapkan bahwa 32 persen responden ingin Johnson kembali menjabat sebagai PM, meskipun ada serangkaian skandal memicu kepergiannya.
"Mereka yang memilih Truss untuk mengambil alih posisi ini sangat tertarik dengan kembalinya Boris Johnson, 44 persen menempatkannya di urutan teratas daftar calon PM Inggris," kata jajak pendapat itu.
Sementara Rishi Sunak, yang sempat menjabat di kabinet Johnson sebagai kanselir, secara signifikan tertinggal dari mantan bosnya itu dalam hal popularitas.
Hanya 23 persen dari 530 responden Tory yang menyuarakan dukungan untuknya.
Baca juga: PDIP Masukkan Swasembada Kedelai dalam Visi Misi Capres 2024
Sedangkan Menteri Pertahanan Ben Wallace berada di urutan ketiga dengan perolehan 10 persen.
Survei tersebut dilakukan saat Truss berjuang untuk kelangsungan politiknya setelah meluncurkan serangkaian kebijakan ekonomi yang kontroversial.
Menurut jajak pendapat, 55 persen responden meyakini bahwa Truss harus segera mengundurkan diri.
Bahkan diantara mereka yang memilihnya selama pemilihan kepemimpinan Tory pada musim panas, 39 persen diantaranya kini menginginkan ia pergi.
Jajak pendapat YouGov terpisah yang dilakukan antara 14 hingga 16 Oktober lalu dan diterbitkan pada Selasa kemarin menunjukkan Truss secara cepat kehilangan popularitas di kalangan orang Inggris.
"Empat dari lima orang dewasa Inggris (80 persen) sekarang memandang Truss dengan tidak menyenangkan, 62 persen memandangnya dengan sangat tidak baik. Skor bersih Perdana Menteri sekarang berada di minus 70, turun 14 poin sejak minggu lalu," jelas jajak pendapat itu.
Pada Senin lalu, Truss mengatakan bahwa ia tidak berniat mengundurkan diri.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, dirinya bahkan berjanji untuk memimpin Partai Konservatif ke pemilihan berikutnya yang tidak akan jatuh tempo sebelum Januari 2025.