Jerman Pecat Kepala Keamanan Sibernya Karena Diduga Dekat dengan Rusia
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser memecat kepala Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) Arne Schönbohm karena dinilai dekat dengan Rusia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser memecat kepala Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI), Arne Schönbohm.
Pemecatan tersebut diungkapkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman pada Selasa (18/10/2022) dan terjadi setelah laporan media baru-baru ini menuduh Schönbohm memiliki hubungan dengan orang-orang yang terlibat di badan intelijen Rusia.
"Tidak ada lagi kepercayaan pada kepemimpinan Schönbohm," kata juru bicara kementerian itu, yang dikutip dari CNN.
Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman menambahkan, tuduhan yang beredar mengenai hubungan Schönbohm dengan pihak Rusia telah merusak kepercayaan publik.
"(Tuduhan) telah secara permanen merusak kepercayaan publik yang diperlukan dalam netralitas dan ketidakberpihakan perilaku Schönbohm sebagai presiden otoritas keamanan siber terpenting Jerman," tambahnya.
Tuduhan itu "juga mempengaruhi hubungan kepercayaan menteri (dalam negeri) yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugasnya," ungkap juru bicara itu.
“Semua tuduhan yang diketahui akan diselidiki secara menyeluruh dan penuh semangat dan menjadi sasaran evaluasi terperinci. Sampai penyelidikan ini selesai, Tuan Schönbohm, tentu saja, dianggap tidak bersalah,” jelasnya.
Baca juga: Rusia Targetkan Lebih Banyak Infrastruktur Ukraina, 3 Kota Alami Gangguan Listrik
Arne Schönbohm menjabat sebagai kepala BSI sejak Februari 2016. Pria berusia 53 tahun ini belum memberikan tanggapan sejak tuduhan hubungannya dengan pihak Rusia muncul.
Menurut laporan media Jerman, Schönbohm diduga memiliki hubungan dengan Rusia melalui perannya di Dewan Keamanan Siber Jerman. Pada tahun 2022, Schönbohm ikut mendirikan organisasi tersebut, dan menggambarkan dirinya sebagai individu yang netral secara politik.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Lakukan Pertukaran Ratusan Tahanan di Tengah Perang yang Memanas
Di antara anggota organisasi itu adalah perusahaan Jerman, yang merupakan anak perusahaan siber Rusia yang didirikan oleh mantan anggota Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), yaitu badan pemerintah Rusia yang menjalankan fungsi keamanan internal, intelijen dan polisi rahasia.
Sementara Schönbohm belum buka suara mengenai hal ini, juru bicara Dewan Keamanan Cyber mengatakan pihaknya telah "berulang kali memperingatkan bahwa aktor Rusia dapat mengeksploitasi kelemahan dalam pertahanan cyber Jerman."