Miliarder AS Usul Ukraina Harus Lepas Krimea ke Rusia dalam Kesepakatan Damai
Bill Ackman menjadi miliarder Amerika Serikat (AS) berikutnya yang mengusulkan agar Ukraina menyerahkan Krimea ke Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Bill Ackman menjadi miliarder Amerika Serikat (AS) berikutnya yang mengusulkan agar Ukraina menyerahkan Krimea ke Rusia dan menolak untuk bergabung dengan NATO demi tercapainya perdamaian.
Usulan tersebut diungkapkan Ackman melalui akun Twitter-nya pada awal pekan ini. Seperti halnya CEO Tesla Elon Musk yang lebih dulu mengeluarkan saran soal penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, Ackman juga mendapat kecaman online atas usulannya tersebut.
“Crimea adalah bagian dari Rusia sampai tahun 1954 dan sebagian besar terdiri dari etnis Rusia, yang tampaknya mengapa dunia tidak berbuat banyak ketika Rusia mencaploknya kembali pada tahun 2014,” cuit CEO perusahaan pengelola dana lindung nilai Pershing Square Capital Management pada Senin (17/10/2022), yang dikutip dari Menafn.
Melansir dari New York Post, Ackman setuju dengan saran kapitalis ventura David Sacks bahwa AS menawarkan "gencatan senjata" yang mewakili wilayah yang dibagi antara Rusia dan Ukraina pada malam invasi.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-240: Iran Dijatuhi Sanksi, Terlibat Konflik dengan Pasok Drone
Sacks juga mengajukan usulan bahwa pihak Barat harus "menjamin Ukraina tidak akan menjadi bagian dari NATO."
Ackman, yang memiliki kekayaan bersih sebesar 3,2 miliar dolar AS, menganggap ide-ide Sacks adalah "dasar untuk resolusi potensial."
“Ribuan nyawa akan diselamatkan dan sumber daya dapat diinvestasikan untuk membangun kembali UKR (Ukraina) daripada dalam perang yang hanya akan menyebabkan lebih banyak kehancuran dan kematian. UKR telah membuktikan dapat mempertahankan diri tanpa keanggotaan NATO,” tambahnya.
Sementara Elon Musk memancing keributan pada pekan lalu, ketika dia membuat usulan serupa mengenai kesepakatan damai Rusia-Ukraina yang juga mengharuskan Kyiv menyerahkan Krimea ke Moskow.
Namun Musk menolak klaim yang menyebut dia pro-Rusia, dengan mengutip penyebaran satelit internet Starlink yang dipuji pasukan Ukraina karena membantu mereka dalam menjalankan misi selama perang berlangsung.
Musk juga membantah laporan yang mengklaim dia secara pribadi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang muncul beberapa hari sebelum dia men-tweet usulan perdamaian.
Pekan lalu, bos SpaceX secara terbuka meminta pemerintah AS untuk turun tangan dan memberikan bantuan keuangan terhadap penyebaran layanan internet Starlink.