Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Perintahkan Penangkapan Eks Jurnalis TV Marina Ovsyannikova, Dituduh Sebarkan Informasi Salah

Kremlin mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Marina Ovsyannikova, seorang mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia, Channel One.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Rusia Perintahkan Penangkapan Eks Jurnalis TV Marina Ovsyannikova, Dituduh Sebarkan Informasi Salah
TheRecentTimes
Mantan Jurnalis TV Rusia, Channel One, Marina Ovsyannikova. - Pemerintah Kremlin mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Marina Ovsyannikova, seorang mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia, Channel One. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kremlin mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Marina Ovsyannikova, seorang mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia, Channel One.

Menurut kantor berita TASS, Marina Ovsyannikova terancam hukuman penjara secara in absentia karena menyebarkan informasi salah tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti diketahui, pada Maret 2022 kemarin, Marina Ovsyannikova menginterupsi siaran langsung berita di Channel One memegang plakat bertuliskan "Hentikan perang!" dan "Mereka berbohong padamu".

Dikutip CNN, Ovsyannikova didenda dua kali dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Ovsyannikova bergabung dengan daftar wartawan, termasuk Alexander Nevzorov dan Dmitry Gordon, yang diperintahkan Rusia untuk ditangkap secara in absentia karena mengkritik negara.

Segera setelah invasi Rusia, Duma Negara mengeluarkan undang-undang yang menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi siapa pun yang dengan sengaja menyebarkan “berita palsu” yang mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Rusia dan “operasi militer khusus".

Baca juga: Eks Jurnalis TV Rusia Marina Ovsyannikova Melarikan Diri dari Moskow

Perintah ini mengacu pada perang Rusia di Ukraina.

Berita Rekomendasi

Tinggalkan Rusia

Pada awal Oktober, dia dan keluarganya melarikan diri dari Rusia ke Eropa sementara pihak berwenang Rusia terus menyelidikinya.

Dikutip The Guardian, sang pengacara menuturkan Ovsyannikova dan putrinya dalam kondisi baik.

Saat ini, ibu dan anak itu sedang menunggu kesempatan untuk bisa berbicara di depan umum.

"Marina Ovsyannikova dan putrinya meninggalkan Rusia beberapa jam setelah berangkat dari alamat di mana dia menetap sebagai tahanan rumah," kata pengacara Ovsyannikova, Dmitry Zakhvatov.

"Mereka berada di Eropa sekarang," jelasnya.

Baca juga: Kasus Mantan Jurnalis TV Marina Ovsyannikova, Berharap Tak Jalani Hukuman Pra-Sidang, Punya 2 Anak

Marina Ovsyannikova
Marina Ovsyannikova (TheRecentTimes)

Tetapi sekarang Ovsyannikova tidak mungkin melakukannya karena masih belum aman.

Ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Agustus

Mantan editor di Channel One menjadi berita utama global pada bulan Maret kemarin.

Ovsyannikova menyela siaran berita malam Vremya (Time) andalannya, memegang poster bertuliskan "No War".

Dia ditempatkan di bawah tahanan rumah sejak Agustus.

Gelar protes tunggal

Pada Juli, Ovsyannikova menggelar protes tunggal di dekat Kremlin.

Baca juga: Buntut Interupsi Siaran Langsung TV Rusia, Jurnalis Marina Ovsyannikova Didenda Rp 11,8 Juta

Dia pembawa plakat bertuliskan “Putin adalah seorang pembunuh. Prajuritnya adalah fasis.”

Wanita berusia 44 tahun itu didakwa menyebarkan informasi tentang angkatan bersenjata Rusia yang dianggap palsu oleh pemerintah – tuduhan yang dapat menyebabkan hukuman penjara 10 tahun.

Zakhvatov sebelumnya mengatakan Ovsyannikova telah dimasukkan dalam daftar buronan Rusia karena menghindari tahanan rumah.

Macron sempat tawarkan perlindungan diplomatik

Dikutip Forbes, tak lama setelah protes Ovsyannikova, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ingin menawarkan perlindungan diplomatik bagi jurnalis tersebut.

Macron menuturkan memiliki rencana membahas masalah itu dengan Putin.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas