UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-240: Iran Dijatuhi Sanksi, Terlibat Konflik dengan Pasok Drone
Iran telah secara signifikan memperdalam keterlibatannya dalam invasi Rusia ke Ukraina dengan memberikan dukungan teknis bagi pilot Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-240 pada Jumat (21/10/2022), dikutip dari The Guardian.
Gedung Putih mengonfirmasi Iran telah secara signifikan memperdalam keterlibatannya dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Dikatakan, Teheran memberikan dukungan teknis bagi pilot Moskow yang menerbangkan drone buatan Iran untuk mengebom sasaran sipil.
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan pada Kamis (20/10/2022) bahwa itu adalah pemahaman AS.
Washington meyakini penasihat Iran berada di Krimea untuk memberikan pelatihan dan pemeliharaan.
Baca juga: Gedung Putih Tuduh Iran Terlibat Langsung dalam Melatih Pasukan Rusia Gunakan Drone
Tetapi, pihak terkait tidak sepenuhnya mengemudikan drone.
Klaim ini muncul setelah pasukan Rusia mengalami kesulitan dalam mengoperasikan bom terbang tak berawak.
Inggris terapkan sanksi untuk Iran
Inggris menerapkan sanksi baru terhadap tiga individu Iran dan bisnis yang bertanggung jawab untuk memasok Rusia dengan drone yang digunakan untuk membombardir Ukraina.
"Dengan memasok drone ini, Iran secara aktif mengobarkan perang, mengambil untung dari serangan menjijikkan Rusia terhadap warga Ukraina, dan menambah penderitaan rakyat dan penghancuran infrastruktur kritis”, kata pernyataan kantor luar negeri.
Aset keempatnya telah dibekukan dan individu-individu tersebut juga dikenai larangan bepergian.
Baca juga: Putin Umumkan Darurat Militer di 4 Wilayah Ukraina yang Dicaplok Rusia: Masa Depan Rakyat Kami
Uni Eropa jatuhkan sanksi ke Iran
Sebelum pengumuman Inggris, Uni Eropa (UE) menyetujui sanksi terhadap bisnis yang sama dan tiga individu.
Teheran membantah memasok drone ke Moskow, sementara Kremlin mengatakan Barat berusaha untuk memberikan "tekanan" pada Iran dengan tuduhan bahwa Moskow menggunakan drone buatan negara itu.
Pejabat Kherson yang diduduki Rusia pindahkan warga sipil
Pejabat yang ditunjuk sendiri yang didukung Moskow di wilayah Kherson selatan Ukraina telah mulai memindahkan warga sipil ke wilayah Rusia.
Keputusan ini diambil dengan alasan kekhawatiran akan serangan balasan Ukraina.
Gubernur regional, Vladimir Saldo, berbicara tentang rencana untuk memindahkan hingga 60.000 orang melintasi Sungai Dnipro.
Gambar orang yang menggunakan perahu untuk melarikan diri dari kota disiarkan oleh TV pemerintah Rusia.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 15.000 orang kini telah "dievakuasi".
Baca juga: Pejabat Ukraina: 3 Orang Tewas dan 15 Lainnya Terluka dalam Serangan Rudal Rusia di Dnipro
Reaksi Ukraina atas evakuasi Kherson
Pejabat Ukraina menggambarkan pengumuman Rusia sebagai "pertunjukan propaganda".
Pihak berwenang mengatakan kepada orang-orang untuk tidak mematuhi permintaan evakuasi.
Sejumlah orang telah melaporkan menerima pesan teks massal yang memperingatkan kota itu akan dibom.
Informasi itu juga menjelaskan bus akan berangkat dari pelabuhan mulai pukul 07.00 waktu setempat pada Kamis (20/10/2022),
Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak menggambarkan pengumuman Rusia sebagai "pertunjukan propaganda".
Kyiv mengatakan pemindahan penduduk sama dengan "deportasi".
Rusia belum lama ini mengakui situasi sulit di Kherson
Baca juga: Rusia Perintahkan Penangkapan Eks Jurnalis TV Marina Ovsyannikova, Dituduh Sebarkan Informasi Salah
Intelijen Inggris mengatakan pengakuan Rusia baru-baru ini bahwa "situasi sulit telah muncul" di wilayah Kherson sangat tidak biasa.
Hal tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan penarikan besar-besaran pasukan mereka dari wilayah barat Sungai Dnipro.
Ukraina batasi pasokan listrik
Ukraina mulai membatasi pasokan listrik di seluruh negeri mulai dari pukul 07.00 waktu setempat pada Kamis (20/10/2022) ebagai tanggapan atas serangan Rusia terhadap infrastruktur energinya.
"Rentetan lebih dari 300 serangan telah menghancurkan sepertiga dari semua pembangkit listrik di seluruh negeri," kata Presiden Zelensky.
"Ukraina sekarang perlu bersiap untuk pemadaman bergilir dan orang-orang harus menghemat energi," kata Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Kyrylo Tymoshenko.
Serangan udara Rusia ke Ukraina barat
Serangan udara Rusia yang menghantam pembangkit listrik termal utama di kota Burshtyn di Ukraina barat pada Rabu (19/10/2022).
Serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan "cukup serius", kata gubernur wilayah itu pada Kamis (20/10/2022).
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)