Apa Itu Bom Kotor dan Mengapa Rusia Menuduh Ukraina Menggunakannya?
Rusia menuduh Ukraina berencana menggunakan bom kotor, apa itu dan mengapa Rusia membicarakannya, dan bagaimana tanggapan dunia?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
“Tujuan dari provokasi ini adalah untuk menuduh Rusia menggunakan senjata pemusnah massal di operasi Ukraina," klaim Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia Igor Kirillov.
"Dengan demikian meluncurkan kampanye anti-Rusia yang kuat di dunia yang bertujuan untuk merusak kepercayaan di Moskow,” imbuhnya.
Baca juga: Ahli Nuklir Ingatkan Penggunaan Bom Kotor di Ukraina Akan Berdampak kepada 9 Negara
Menurut seorang pejabat AS, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membuat klaim dalam panggilan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada 23 Oktober terkait rencana penggunaan bom kotor ini.
Shoigu juga membuat komentar serupa kepada rekan-rekannya di Prancis dan Inggris.
Menurut Reuters, Rusia berencana untuk mengajukan tuduhannya terhadap Ukraina di Dewan Keamanan PBB pada 25 Oktober.
Bagaimana tanggapan dunia?
Tuduhan Rusia telah dibantah keras oleh Ukraina, Amerika Serikat (AS), Inggris, Uni Eropa dan NATO.
Pada gilirannya mereka menuduh Moskow mencoba meluncurkan operasi bendera palsunya sendiri.
“Semua orang memahami semuanya dengan baik, memahami siapa sumber dari segala hal kotor yang dapat dibayangkan dalam perang ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya pada 23 Oktober.
Gedung Putih mengatakan pada 24 Oktober bahwa pihaknya "memantau sebaik mungkin" setiap persiapan potensial untuk penggunaan bom kotor di Ukraina.
Tetapi Washington tidak melihat apa pun yang menunjukkan penggunaan senjata semacam itu dalam waktu dekat.
Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan pada 24 Oktober bahwa pihaknya akan mengirim inspektur untuk mengunjungi dua lokasi nuklir di Ukraina setelah menerima permintaan untuk melakukannya dari pihak berwenang di Kyiv.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-244: Menpan Rusia Sebut Perang Menuju Eskalasi Tak Terkendali
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pihaknya "mengetahui pernyataan yang dibuat oleh Federasi Rusia tentang dugaan kegiatan di dua lokasi nuklir di Ukraina," menurut rilis berita di situs web badan tersebut.
IAEA tidak memberikan lokasi kedua situs tersebut.