Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan Bertambah Menjadi 153 Orang
Korban tewas tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan dari 151 orang bertambah menjadi 153 orang. 20 di antaranya adalah warga negara asing.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Perayaan pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan berubah menjadi tragedi mematikan.
Kekacauan yang terjadi akibat banyaknya orang yang memadati jalan-jalan sempit di wilayah Itaewon.
Update terbaru jumlah korban tewas akibat tragedi Halloween Itaewon bertambah menjadi 153 orang.
Data tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan negara Korea Selatan, CNN melaporkan.
Dari 153 korban tewas, 20 di antaranya adalah warga negara asing.
Kepolisian Seoul mengungkap pihaknya telah mengonfirmasi 150 identitas korban tewas akibat insiden Halloween di Itaewon yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022).
Baca juga: UPDATE Tragedi Itaewon: Korban Tewas Bertambah Jadi 153 Orang, 20 di Antaranya WNA
Sementara itu, tiga korban tewas dengan jenis kelamin perempuan belum diketahui identitasnya.
Pihak terkait juga belum mengetahui kewarganegaraan dari ketiga wanita korban tewas tersebut.
Lebih lanjut, pada pukul 5 sore waktu setempat, Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan bahwa mereka telah menerima 4.024 laporan orang hilang.
Dikutip dari koreaherald.com, di antara warga negara asing yang tewas adalah orang-orang dari Iran, Uzbekistan, China, Rusia dan Norwegia.
Sementara korban tewas saat ini terdiri dari 97 wanita dan 56 pria.
Diketahui sekira 100.000 orang berada di Itaewon pada hari Sabtu untuk merayakan akhir pekan Halloween.
Baca juga: 5 FAKTA Tragedi Halloween di Itaewon: Tewaskan 151 Orang, Penyebab Masih Diselidiki
Menyusul adanya laporan tragedi berdarah di Itaewon, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada korban.
"Semua kementerian dan lembaga terkait, yang dipimpin oleh menteri administrasi publik dan keamanan, harus melakukan segala upaya untuk segera memberikan bantuan kepada para korban," menurut Lee Jae-myung, juru bicara kantor wakil presiden.