Presiden Yuun Perintahkan Pejabat Segera Kerahkan Bantuan & Evakuasi Korban Pesta Halloween Itaewon
Presiden Yoon Suk-yeol meminta para pejabat negara itu untuk segera mengerahkan bantuan dalam upaya mengevakuasi para korban.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel) Gandi Sulistiyanto mengatakan bahwa Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah mengadakan emergency meeting terkait upaya penanganan terhadap tragedi mematikan pesta Halloween yang digelar di distrik Itaewon, Seoul pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Selain itu, kata dia, Presiden Yoon juga meminta para pejabat negara itu untuk segera mengerahkan bantuan dalam upaya mengevakuasi para korban.
Baca juga: Buntut Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, Presiden Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung Nasional
Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya mencegah bertambahnya korban tewas karena terlambat mendapatkan pertolongan tim medis.
"Menanggapi hal ini, Presiden Yoon Suk Yeol telah mengadakan emergency meeting dan memerintahkan emergency respons kepada seluruh jajarannya untuk mengevakuasi para korban, mencegah terjadinya tambahan korban dan menjaga situasi di lokasi kejadian," kata Gandi, dalam keterangannya, Minggu (30/10/2022) pagi.
Gandi kemudian menjelaskan bahwa sebelumnya peristiwa mematikan itu terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
"Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00, telah terjadi peristiwa menyedihkan pada perayaan Halloween di Itaewon yang memakan korban jiwa dan luka-luka," jelas Gandi.
Dari informasi yang ia peroleh melalui pemberitaan media lokal, terdapat seratusan korban tewas dan puluhan korban luka dalam.
Baca juga: 3 Tragedi saat Perayaan Pesta Halloween yang Menyebabkan Korban Tewas Sepanjang Sejarah
Jumlah korban tewas diprediksi bertambah karena banyaknya korban luka yang dirawat di rumah sakit.
"Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korea, saat ini terdapat korban jiwa sekitar 149 orang dan 76 orang luka-luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah," papar Gandi.
Sementara itu, hingga saat ini korban tewas telah bertambah, dari sebelumnya berjumlah 149 menjadi 151 orang, 19 di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA).