Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi Mata : Orang-orang masih Berpesta di Jalanan, Mereka Tidak Menyadari Apa yang Terjadi

Farmer mengaku menerima pesan darurat dari pemerintah yang memperingatkan mereka tentang 'situasi berbahaya di daerah itu'

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Saksi Mata : Orang-orang masih Berpesta di Jalanan, Mereka Tidak Menyadari Apa yang Terjadi
AFP/YELIM LEE
Mayat para korban, diyakini menderita serangan jantung, ditutupi dengan selimut di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang berkerumun ke jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. (Photo by Yelim LEE / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS,COM, SEOUL - Seorang guru bahasa Inggris di Seoul, Korea Selatan (Korsel) yang melewati distrik Itaewon pada Sabtu (30/10/2022) malam, menceritakan apa yang dilihatnya.

"Ada deretan orang yang tubuhnya ditutupi dengan terpal di jalan," kata Emily Farmer.

Wanita berusia 27 tahun yang berjalan bersama dua temannya saat itu mengatakan, ia tidak melihat tindakan pengendalian massa dilakukan di daerah tersebut.

Dikutip dari laman CNN, Minggu (30/10/2022), tragedi itu telah menewaskan sedikitnya 151 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.

19 diantara korban tewas itu merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari Iran, Norwegia, China dan Uzbekistan.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan Bertambah Menjadi 153 Orang

Ia dan teman-temannya merasa 'kewalahan' saat melewati kerumunan itu dan memutuskan untuk memasuki sebuah bar.

Berita Rekomendasi

Tidak lama setelah itu, desas-desus mulai menyebar bahwa seseorang telah meninggal dan pelanggan pun tidak diizinkan untuk pergi keluar, terutama ke area kejadian.

Farmer mengaku menerima pesan darurat dari pemerintah yang memperingatkan mereka tentang 'situasi berbahaya di daerah itu'.

Ia pun diizinkan meninggalkan bar sekitar tengah malam dan baru mengetahui tragedi yang terjadi di luar.

"Itu mengerikan, tidak semua orang mati saat itu juga. Mereka (petugas) masih menarik orang (keluar) dari tumpukan (mayat) karena sangat ramai," tegas Farmer.

Ada juga orang-orang yang masih berpesta di jalanan distrik itu, pada dasarnya orang-orang itu tidak menyadari apa yang sedang terjadi.

"Sekelompok orang pun tampak menangis, banyak korban menerima CPR dan kostum mereka dilepas untuk memungkinkan petugas medis di tempat kejadian dalam menyadarkan mereka," tutur Farmer.

Hingga kini, Farmer masih belum mendengar kabar dari dua kenalannya di daerah yang ia kirimi pesan pada Sabtu malam.

"Saya masih syok, itu jelas sangat traumatis," kata Farmer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas