Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Kerumunan Berujung Petaka hingga Tewaskan Ratusan Orang, Tragedi Kanjuruhan hingga Itaewon

Bulan Oktober 2022 ini dua peristiwa suram melanda Indonesia dan Korea Selatan. Dua kejadian besar terkait kerumunan massa membawa bencana.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 5 Kerumunan Berujung Petaka hingga Tewaskan Ratusan Orang, Tragedi Kanjuruhan hingga Itaewon
Anthony WALLACE / AFP
Orang-orang yang bersuka ria berkumpul di lingkungan Itaewon di Seoul pada tanggal 30 Oktober 2022, dekat dengan lokasi di mana kericuhan pesta Halloween berlangsung. Setidaknya 149 orang tewas dan sekitar 150 orang terluka dalam sebuah pesta yang mengerikan di pusat kota Seoul ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween berdesakan di sebuah jalan sempit, kata para pejabat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Oktober 2022 ini dua peristiwa suram melanda Indonesia dan Korea Selatan.

Sabtu malam, 1 Oktober 2022, ratusan nyawa melayang dalam tragedi yang berawal dari kericuhan seusai laga sepak bola di Stadion kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia.

Akhir Oktober 2022, tepatnya pada Sabtu (29/10/2022) malam, lebih dari 150 orang meninggal dunia dalam insiden berdesakan yang terjadi dalam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Dua peristiwa tragis yang mengundang belasungkawa dunia.

Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Tragedi Pesta Halloween di Korsel

Selain dua peristiwa di atas berikut 5 insiden kerumunan  massa mematikan yang terjadi dalam satu dekade terakhir seperti dilansir dari berbagai sumber:

1. Tragedi Mina, Arab Saudi 2015

Ritual ibadah haji yaitu melempar jumrah di kota Mina, dekat Mekah, Arab Saudi pada 24 September 2015 menjadi peristiwa kerumunan massa paling mematikan dalam sepuluh tahun terakhir.

BERITA REKOMENDASI

Dilansir BBC, lebih dari 700 orang meninggal dunia karena berdesakan di sekitar area lempar jumrah.

Mereka terimpit dan terinjak-injak saat ribuan manusia bergerak dari dan ke jembatan Jamarat, lokasi pelemparan batu yang menjadi simbol perlawanan terhadap iblis itu.

Penyebab kerumunan mematikan itu pun menjadi kontroversi antara pemerintah Arab Saudi dan Iran.

Pemerintah Iran menyalahkan pengaturan arus jemaah yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi karena adanya rombongan Pangeran Salman yang berhaji, sehingga banyak jemaah yang bingung dan berdesak-desakan.

Di sisi lain, petugas Arab Saudi mengatakan insiden massal itu terjadi karena adanya ratusan jemaah Iran yang melanggar peraturan dengan mengubah rute dan melawan arus, sehingga menyebabkan dua arus jemaah bertemu di tengah jalan dan saling berdesakan.


2. Tragedi Itaewon, Korea Selatan 2022

Ratusan muda-mudi berkumpul di daerah Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel) untuk merayakan Halloween pertama kalinya setelah pandemi Covid-19.

Pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 22.15 hingga 22.22 waktu Korsel, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan mendapat laporan darurat dari setidaknya 81 orang yang mengatakan kesulitan bernapas.

Lebih dari 142 mobil ambulans dikerahkan untuk menangani situasi darurat di gang sempit, di sebelah landmark Hotel Hamilton.

Karena kekurangan ruang dan personel untuk menangani lonjakan massa, orang-orang yang lewat pun turut diminta memberikan napas buatan dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR) kepada para korban di jalan-jalan Itaewon.

Lebih dari 150 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden berdesak-desakan itu. Rata-rata korban meninggal dunia berusia 20-an tahun.

3. Tragedi Kanjuruhan, Indonesia 2022

Ketegangan terjadi saat puluhan ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara klub Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 malam.

Kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan yang disertai tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, menyebabkan kepanikan massa yang kemudian berdesakan menuju pintu keluar stadion.

Ratusan nyawa melayang akibat sesak napas dan terinjak-injak saat berdesakan di Stadion Kanjuruhan.

Data terakhir menyebutkan, setidaknya 135 orang tewas. Korban ke-135 meninggal dunia pada 23 Oktober 2022 setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Enam orang yang terdiri dari aparat kepolisian dan panitia penyelenggara acara telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan ini.

Pemerintah Indonesia pun berencana menghancurkan dan membangun ulang Stadion Kanjuruhan sesuai standar FIFA.

4. Tragedi Datia, India 2013

Pada 13 Oktober 2013, ribuan massa berdesakan dalam festival keagamaan Navratri di dekat kuil distrik Datia, negara bagian Madhya Pradesh, India tengah.

Dilansir Kompas.com, tragedi tersebut menewaskan sedikitnya 115 orang. Sebagian besar terinjak-injak atau tenggelam, dan lebih dari 110 lainnya terluka.

Pada saat tragedi terjadi, sekitar 20.000 orang berada di jembatan Sungai Sindh. Menurut otoritas setempat, desas-desus tentang kemungkinan runtuhnya jembatan menyebabkan insiden massal ini.

5. Tragedi Abidjan, Pantai Gading 2013

Ratusan orang berdesakan dalam pesta kembang api di stadion Felix Houphouet Boigny, distrik Plateu, kota Abidjan, Pantai Gading.

Setidaknya 61 orang meregang nyawa di negara yang berada di kawasan Afrika barat itu setelah pesta tahun baru 1 Januari 2013.

Dilansir BBC, ratusan orang berdesak-desakan sehingga menyebabkan anak-anak usia 15 tahun atau lebih muda, tewas karena terinjak-injak dan kehabisan napas.

Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara pun menjadikan insiden ini sebagai tragedi nasional.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com/Kompas.com 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas