Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Mikroplastik di Jepang Meningkat 20 Tahun Terakhir, Dikhawatirkan Pengaruhi Ekosistem Laut

Survei Dasar Laut Teluk Beppu menyebut bahwa jumlah mikroplastik di laut Jepang meningkat dalam siklus 20 tahun terakhir.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jumlah Mikroplastik di Jepang Meningkat 20 Tahun Terakhir, Dikhawatirkan Pengaruhi Ekosistem Laut
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Data kenaikan jumlah MicroPlastic di Jepang sejak tahun 1960 selama 20 tahun meningkat drastis. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Survei Dasar Laut Teluk Beppu menyebut bahwa jumlah mikroplastik di laut Jepang meningkat dalam siklus 20 tahun terakhir. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi ekosistem dan pencemaran di laut Jepang.

Sebuah tim peneliti dari Universitas Ehime dan lainnya menyelidiki dasar laut Teluk Beppu di Prefektur Oita dan menemukan bahwa mikroplastik, yang dikhawatirkan berdampak pada ekosistem laut, telah meningkat setiap 20 tahun sejak sekitar tahun 1960.

Baca juga: Pakar Epidemiologi Ingatkan Bahayanya Mikroplastik, Dapat Menimbulkan Polusi yang Beracun

"Hal ini menjadi petunjuk untuk memperjelas situasi sebenarnya dari pencemaran laut yang tidak kecil lagi," ungkap tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Hirofumi Hinata dari Universitas Ehime, Sabtu (29/10/2022).

Mikroplastik mengacu pada potongan-potongan sampah plastik berukuran kurang dari 5 mm yang telah menjadi rapuh dan hancur oleh kekuatan gelombang dan sinar ultraviolet.

Jika ikan keliru memakannya sebagai plankton, hal ini akan mempengaruhi seluruh ekosistem melalui rantai makanan.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Hirofumi Hinata dari Universitas Ehime menganalisis lapisan yang terakumulasi di dasar laut Teluk Beppu setiap tahun.

BERITA REKOMENDASI

Akibatnya, ditemukan bahwa mikroplastik pertama kali dikonfirmasi pada lapisan dari tahun 1958 hingga 1961, yang merupakan periode pertumbuhan ekonomi yang cepat di Jepang, dan bahwa jumlah pengendapan telah meningkat secara bertahap selama setengah abad, mengulangi fluktuasi siklus dalam 20 tahunan.

Selain itu, ditemukan bahwa lapisan di mana banyak ditemukan tumpang tindih dengan periode ketika fitoplankton berlimpah, dan analisis menunjukkan bahwa fitoplankton mungkin telah menempel pada permukaan mikroplastik dan tenggelam ke dasar laut dan terakumulasi dalam stratum.

Hasil penelitian ini ditemukan selama proses penelitian, dengan fokus pada Teluk Beppu sebagai strata yang melambangkan Anthropocene, era ketika umat manusia sejahtera.

Baca juga: Ketahui Penyebab Kemunculan Mikroplastik dan Penyebarannya

Dikatakan bahwa itu akan menjadi salah satu bukti yang mendukung bahwa itu adalah tempat yang cocok untuk titik perwakilan pembagian waktu geologis baru.

"Data ini memberikan petunjuk untuk memperjelas keadaan sebenarnya dari pencemaran laut yang tidak kecil lagi yang disebabkan oleh sampah plastik, dan juga memberikan data yang sangat mewakili era kemakmuran manusia," kata Profesor Hinata.

Anthropocene dianjurkan oleh Paul Crutzen, yang memenangkan Hadiah Nobel Kimia untuk penelitiannya tentang lapisan ozon.

Antroposen adalah kata yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem bumi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas