Saat Tragedi Halloween Itaewon Nyaris Tak Ada Petugas Penyelamat? Ini Jawaban Pejabat Korsel
Tersiar kabar jika saat tragedi Halloween Itaewon terjadi, bahkan nyaris tidak ada petugas penyelamat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Pakar Manajemen Bencana dan Analis Keamanan Nasional, Juliette Kayyem mengatakan sebenarnya tragedi Halloween Itaewon mematikan ini dapat dicegah sejak awal.
Tragedia Halloween Itaewon ini Halloween Itaewon bahkan sebelum perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul dimulai pada Sabtu (29/10/2022) malam.
"Sulit untuk menentukan secara tepat apa yang mungkin menjadi pemicu kekacauan itu, namun pihak berwenang seharusnya bisamengantisipasi jumlah yang tinggi sebelum Sabtu malam," kata Kayyem.
Menurutnya, ada tanggung jawab dari pihak berwenang untuk memantau volume kerumunan secara real time.
"Sehingga mereka dapat mengetahui momentum di mana mereka harus segera mengevakuasi orang," jelas Kayyem.
Korban Bertambah
Korban tewas terkait lonjakan massa perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), pada Sabtu malam.
Dikutip dari laman CNN, Senin (31/10/2022), Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel pada hari Minggu mengatakan bahwa korban tewas naik menjadi 154 orang.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Sangat Sedih Dengar Insiden Tragis Pesta Halloween di Itaewon
Menurut kementerian tersebut, setidaknya 26 Warga Negara asing (WNA) tewas dalam tragedi itu.
Kementerian itu mengatakan akan mengambil semua langkah untuk memberikan dukungan kepada keluarga WNA yang tewas.
Mulai dari mengizinkan masuk ke Korea Selatan hingga membantu pengaturan pemakaman.
Sebelumnya, setidaknya 153 orang tewas dalam tragedi itu, sedangkan 133 lainnya terluka saat kerumunan orang yang merayakan Halloween membludak di gang-gang sempit distrik Itaewon yang selama ini dikenal dengan kehidupan malam yang populer di Seoul.
Dalam tragedi tersebut, korban didominasi remaja dan dewasa muda berusia 20-an tahun.
Baca juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Pakar Ungkap Tanda-tanda Peringatan Kerumunan Jadi Sangat Padat
Tragedi mematikan ini tentu menjadikannya sebagai salah satu bencana terburuk di Korsel.