Pertempuran di Kherson Memanas, Pasukan Ukraina Berusaha Tembus Pertahanan Rusia
Perang memanas, pasukan Ukraina berusaha menembus pertahanan pasukan Rusia di Kherson.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Di tengah perang itu, warga sipil terus meninggalkan Kherson.
Menurut pihak Ukraina, orang-orang diusir dari rumah mereka dan dipaksa menyeberang ke tepi timur Sungai Dnipro.
"Penjajah mengusir orang secara massal dari rumah mereka," menurut Vitaliy Kim, kepala administrasi regional Mykolaiv.
"Rusia, dengan mengorbankan penduduk sipil di wilayah Kherson, menciptakan kondisi hidup untuk mereka yang dimobilisasi, sehingga mereka suka tinggal di sana."
"Mereka akan membuat zona yang hampir termiliterisasi di tepi timur Dnipro, semacam penyangga dekat Krimea," kata Kim di Telegram.
Diketahui, Rusia mengevakuasi warga sipil di Kherson sambil memperkuat pertahanan mereka di wilayah tersebut.
Langkah ini dipandang sebagai pelanggaran HAM oleh badan kemanusiaan.
Ukraina Minta Undangan KTT G20 Putin Dicabut
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menuntut Rusia dikeluarkan dari keanggotaan Kelompok 20 atau G20.
Selain itu, Ukraina menginginkan undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 di Bali yang digelar November ini segera dicabut.
"Putin secara terbuka mengakui memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko di Twitter, Selasa (1/11/2022).
"Dengan tangannya yang berlumuran darah, dia tidak boleh duduk di meja dengan para pemimpin dunia."
"Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20," tegasnya, dilansir Al Jazeera.
Menurut laporan Euronews pada Jumat (28/10/2022), Presiden Vladimir Putin mengatakan belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20 di Indonesia.