Keluarga Identifikasi Barang-barang Milik Korban Tragedi Pesta Halloween di Itaewon
Seorang wanita paruh baya yang datang bersama suaminya, ambruk ke lantai sambil menangis setelah dia menemukan sepasang sepatu bot setinggi lutut.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Keluarga korban insiden pesta Halloween Itaewon mendatangi gymnasium di ibu kota Korea Selatan, Seoul, untuk mencari barang-barang yang tertinggal di lokasi tragedi.
Sepatu, tas, kacamata, buku catatan, dompet, dan topi warna-warni diletakan di atas meja darurat dan tikar olahraga di sepanjang lantai gymnasium, menunggu untuk diklaim pihak keluarga dari 156 korban yang tewas dalam kerumunan pada Sabtu (19/10/2022) malam.
"(Saya) Menemukannya. Saya pikir ini dia,” kata seorang wanita, ketika dia menemukan mantel hitam milik kerabatnya, memeluk mantel itu dan kemudian menangis.
Sementara seorang wanita paruh baya yang datang bersama suaminya, ambruk ke lantai sambil menangis setelah dia menemukan sepasang sepatu bot setinggi lutut yang hilang. Sepatu tersebut ada di antara deretan sepatu bot hitam, stiletto, dan sepatu kets. Banyak sepatu lainnya hanya tersisa satu buah tanpa pasangannya.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan: Tak Ada Cara untuk Mundur dari Lokasi
Wanita lain yang lebih muda, datang mengenakan gips di tangan kirinya, berjalan masuk ke gymnasium untuk menemukan sepatunya yang hilang.
Wanita yang tidak mau disebutkan namanya ini mengaku dia sedang berada di depan bar di gang tempat tragedi itu terjadi.
Terjebak dalam kerumunan, wanita itu akhirnya pingsan karena sesak napas. Dia bahkan mengira dirinya sudah meninggal dunia, namun ada orang asing yang berteriak padanya dan menyuruhnya untuk tetap sadar.
"Sampai-sampai saya pikir saya sudah mati, tetapi orang asing berteriak kepada saya untuk bangun," ungkap wanita itu, yang dikutip dari CNN.
Lengan wanita itu memar parah saat insiden terjadi, dan setelah dia sadar dari pingsannya, wanita tersebut mengaku dia hanya bertahan sampai kerumunan mereda dan dia bisa diselamatkan.
Anggota keluarga korban masuk ke gymnasium, satu per satu dalam kelompok-kelompok kecil, sambil dikawal petugas yang mengenakan sarung tangan putih dan menunjukkan ke arah meja.
Di meja itulah, mereka dapat memeriksa dan mengklaim barang-barang yang telah diletakan dan diatur dengan hati-hati.
Korea Selatan berduka atas meninggalnya 156 korban, termasuk 26 orang asing, dalam kerumunan massa pada Sabtu malam, ketika 100.000 orang memadati jalan-jalan sempit Itaewon untuk merayakan Halloween.
Para pejabat memperkirakan jumlah pengunjung Itaewon melonjak karena popularitas daerah itu untuk merayakan pesta Halloween, apalagi setelah pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan, Yoon Hee-keun pada Selasa (1/11/2022), membungkuk dalam-dalam ketika dia memulai konferensi pers, mengakui kegagalan polisi di ibu kota pada malam itu.