Profil Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi
Inilah profil Mohammed bin Salman yang merupakan putra mahkota Arab Saudi yang diangkat jadi Perdana Menteri pada Selasa 27 /9/2022) lalu.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Mohammed bin Salman adalah Putra Mahkota Arab Saudi, anak dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Mohammed bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul rahman al-Saud merupakan putra Raja Salman dari istri ketiganya, Fahda binti Falah bin Sultan bin Hatsliin.
Baca juga: Dahsyat, Pangeran Arab Saudi Bagi-bagi Satu Miliar Dolar dan Mobil Roll Royce ke Tiap Pemain
Mohammed bin Salman lahir di Riyadh 31 Agustus 1985, kini berusia 37 tahun, merupakan anak kedelapan dan putra ketujuh dari Raja Salman.
Mohammed bin Salman ditunjuk sebagai Putra Mahkota Arab Saudi pada 21 Juni 2017 hingga sekarang.
Kini ditunjuk sebagai Perdana Menteri (PM) Arab Saudi pada Selasa 27 September 2022. Baca: Muhammad bin Salman Perdana Menteri
Berbagai transformasi dilakukan di Arab Saudi sejak Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota tahun 2017.
Mulai dari dibukanya kembali bioskop hingga mengembangkan sektor ekonomi non minyak.
Terkini, perayaan Halloween digelar Kota Riyadh -menimbulkan pro-kontra- pada Kamis-Jumat (27-28/10/2022).
Baca juga: Alasan Arab Saudi Rayakan Halloween 2022 dan Larang Maulid Nabi Muhammad
Berbagai transformasi ini sejalan dengan visi MbS yang ingin menjadikan kerajaan sebagai pusat investasi.
Pada 2016, putra mahkota Arab ini telah mengumumkan rencana diversifikasi ekonomi yang menyerukan untuk mengubah kerajaan menjadi pusat investasi dan pusat bisnis global, dilansir aljazeera.com.
Profil Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman memiliki nama lengkap Mohammed bin Salman bin Abdulaziz al-Saud atau dikenal sebagai MbS.
MbS lahir pada tanggal 31 Agustus 1985.
Dikutip dari Britannica.com, ia adalah putra Raja Salman bin Abdul-Aziz Al Saud dari istri ketiganya, yakni Fahdah binti Falah bin Sultan bin Hatsliin.
Pada 2017, Mohammed bin Salman ditunjuk oleh ayahnya Raja Salman menjadi Putra Mahkota Arab Saudi.
Sebelum ditunjuk jadi putra mahkota, MbS ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Arab Saudi pada 23 Januari 2015.
Lantas, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) diangkat menjadi Perdana Menteri Arab Saudi.
Pengangkatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai PM Arab Saudi diumumkan pada Selasa (27/9/2022).
Mengenai pendidikan, Mbs merupakan lulusan King Saud University di Riyadh, Saudi Arabia.
Ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 2007.
Ambisi Mohammed bin Salman Jadikan Riyadh Kota Terkaya
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), mengungkapkan rencananya untuk Arab Saudi.
Termasuk keinginan Mohammed bin Salman menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota terkaya di dunia.
Hal itu disampaikan Mohammed bin Salman dalam pertemuan Future Investment Initiative (FII) di Ibu Kota Saudi pada (Jumat (29/1/2021) lalu.
“Semua fitur Riyadh menjadi dasar untuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, investasi, dan banyak lagi peluang, '' kata Putra Mahkota kepada Matteo Renzi, mantan perdana menteri Italia.
“Oleh karena itu, kami bertujuan menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia."
"Hari ini, (Jumat (29/1/2021)),berdiri di nomor 40, ekonomi kota terbesar keempat puluh di dunia."
"Kami juga menargetkan peningkatan jumlah penduduknya dari 7,5 juta saat ini menjadi sekitar 15-20 juta pada tahun 2030, '' tambahnya, dikutip Tribunnews.Wiki.com dari Arab News.
Baca juga: Saat Warga Arab Saudi Ikut Rayakan Halloween, Antara Halal dan Haram
Disebutkan, Riyadh mewakili sekitar 50 persen ekonomi non-minyak di Arab Saudi, dan menikmati keunggulan biaya dibandingkan pusat kota lainnya.
Putra Mahkota juga mengumumkan rencana jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
6 Terobosan Bangkitkan Industri Hiburan dan Wisata
Mohammed bin Salman merancang program reformasi Visi 2030.
Selain bidang kewarganegaraan dengan melonggarkan kebebasan bagi kaum perempuan, reformasi Arab Saudi juga menyentuh bidang pariwisata.
Dilansir Tribunnewswiki.com, berikut 6 terobosan yang dilakukan Arab Saudi untuk membangkitkan industri pariwisata dan hiburannya:
1. Membuka kembali bioskop
Bioskop kembali dibuka pada 18 April 2018, setelah dilarang beroperasi selama 35 tahun.
"Ini menandai momen penting dalam pengembangan ekonomi kultural di Kerajaan," ujar Menteri Budaya dan Informasi, Awwad Alawwad.
Pemerintah Arab Saudi berharap dengan beroperasinya bioskop-bioskop ini akan menjadi katalis pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi, serta menciptakan kesempatan baru.
Untuk melayani populasi penduduknya yang lebih dari 32 juta, Saudi akan mendirikan 350 bioskop dengan lebih dari 2.000 layar hingga 2030.
2. Membangun taman hiburan terbesar
Pemerintah Arab Saudi mulai membangun taman hiburan terbesar pada tahun 2018 dengan luas total mencapai 334 kilometer persegi.
Destinasi wisata ini berjarak 40 kilometer dari Riyadh, menargetkan 8 juta pengunjung dari sekitar Riyadh dan 45 juta pengunjung dari kawasan Teluk Arab.
Taman hiburan bernama Qiddiya ini digadang-gadang bakal menyaingi Walt Disney di Florida, AS dan diperkirakan akan menjadi taman hiburan terbesar di dunia pada 2030.
Selain taman hiburan, ada pula berbagai fasilitas olahraga yang akan menggelar berbagai kompetisi internasional, akademi pelatihan, trek gurun, rekreasi air dan salju, serta petulangan alam dan taman safari.
Qiddiya menjadi salah satu langkah pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan akan minyak.
3. Menawarkan visa turis
Pemerintah Arab Saudi menawarkan visa turis pertama kalinya, sebagai langkah mendongkrak sektor pariwisata.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi hanya menerbitkan visa bagi peziarah muslim dan pekerja asing dan yang terakhir bagi penonton acara olahraga.
Kebijakan baru ini, maka warga negara dari 49 negara bisa mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia dan sejumlah negara Eropa.
Meski demikian, Arab Saudi juga memperingatkan turis yang melanggar 'kesopanan publik' tetap akan dikenakan denda.
Cara ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.
4. Izinkan pasangan turis asing tak menikah menginap di hotel
Pemerintah Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan terbaru di bidang pariwisata.
Pada Minggu (6/10/2019), Arab Saudi membolehkan pasangan turis asing yang tidak menikah untuk menginap dalam satu kamar hotel.
Selain itu, pemerintah negara ini juga mengizinkan wanita yang bepergian seorang diri menginap di hotel dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.
Sebelumnya, wanita Saudi dilarang menginap seorang diri di hotel.
Adapun bagi pasangan, wajib menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menikah.
5. Gelar konser
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan industri hiburan di negara itu adalah dengan menggelar berbagai konser.
Pada Januari 2017, salah seorang ikon musik dunia Arab yang dijuluki 'Paul McCartney-nya Arab Saudi' yakni Mohammed Abdu menggelar konser di Jeddah.
Acara tersebut merupakan konser besar pertama dalam tujuh tahun terakhir di Jeddah.
Kemudian, berturut-turut negara itu kembali menggelar konser, salah satunya adalah konser boyband asal Korea Selatan, BTS.
6. Membangun industri film
Sejumlah langkah lain dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam upaya mengembangkan sektor hiburan dan pariwisata.
Salah satunya adalah menggelar konferensi perfilman.
Konferensi tersebut akan mengumpulkan para perintis industri hiburan dunia yang tertarik dengan investasi dan peluang pertumbuhan di sektor hiburan.
Bahan, konferensi ini dihadiri oleh pelaku bisnis film dunia, termasuk tiga orang aktor kelas atas seperti Jason Momoa, Jean Claude van Damme dan Jackie Chan.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum Saudi bekerja sama dengan JOy Forum.
"Orang-orang bisa bepergian dan menghabiskan uang mereka di lar Arab Saudi untuk memperoleh hiburan. Namun kami ingin membawa itu semua kemali ke kerajaan dan membuat sebanyak mungkin pilihan," ujar CEO Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Amr Banaja.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsWiki.com, Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)
Simak berita lainnya terkait Mohammed bin Salman