Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik Jarak Jauh, Jepang Desak Warganya Berlindung
Korea Utara pada Kamis (3/11) kembali meluncurkan beberapa rudal, termasuk rudal balistik jarak jauh.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara pada Kamis (3/11) kembali meluncurkan beberapa rudal, termasuk rudal balistik jarak jauh.
Hal itu membuat Pemerintah Jepang meminta warganya yang berada di prefektur Miyagi, Yamagata, dan Niigata untuk berlindung di dalam ruangan ataupun bunker.
Dilansir dari VoA News, Kamis (3/11/2022) stasiun televisi setempat mengatakan bahwa rudal Korea Utara telah terbang di atas wilayah Jepang, tetapi pejabat pertahanan kemudian mencabut klaim itu.
Lantas, Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan para pejabat kehilangan jejak rudal itu ketika sedang terbang di atas laut antara Korea dan Jepang.
Baca juga: Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Korut Diduga Gagal, Tiba-tiba Menghilang dari Radar
Kemudian, Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan rudal itu terbang sejauh 750 kilometer dan mencapai ketinggian sekitar 2.000 kilometer.
Sementara itu, militer Korea Selatan menandainya sebagai rudal jarak jauh, yang mendarat di laut lepas pantai timur Korea.
“Sekitar satu jam setelah peluncuran rudal itu, Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek lagi ke laut,” kata pejabat pertahanan Korea Selatan dan Jepang.
Korea Utara sendiri telah meluncurkan sedikitnya 27 rudal, bersama dengan lebih dari 100 peluru artileri, sejak Rabu (2/11) pagi. Hal itu diyakini sebagai bentuk kemarahan Pyongyang atas latihan militer AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung.
Salah satu rudal tersebut diketahui jatuh ke perairan hanya 57 kilometer sebelah timur Sokcho, sebuah kota wisata pantai di timur laut Korea Selatan.
Dan sebagai tanggapan, Korea Selatan juga meluncurkan beberapa rudal melalui pesawat tempurnya ke arah laut yang menjadi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara.