Rusia Selalu Menargetkan Jaringan Energi Ukraina, Zelensky: Terorisme Energi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut Rusia sebagai terorisme energi, karena selalu menargetkan jaringan energi di negaranya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
![Rusia Selalu Menargetkan Jaringan Energi Ukraina, Zelensky: Terorisme Energi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ukraina-krisis-energi-akibat-serangan-rusia_20221029_090227.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut saat ini sebanyak 4,5 juta orang hidup tanpa listrik setelah Rusia menyerang jaringan energi mereka.
Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia selalu melakukan serangan rudal yang menargetkan fasilitas energi di Ukraina.
Hanya dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina telah kehilangan sepertiga dari pembangkit listrik di negara itu.
Pemerintah Ukraina dipaksa untuk mendesak penduduk agar mencoba dan menggunakan energi dengan hemat.
"Malam ini, sekitar 4,5 juta konsumen terputus sementara dari konsumsi energinya," kata Presiden Zelensky dalam pidato malamnya, Kamis (3/11/2022), dikutip dari BBC.
Penargetan infrastruktur energi, kata Zelensky, Rusia menjadi "lemah" karena mereka gagal membuat banyak landasan di garis depan.
Baca juga: Putin Tuntut Jaminan Keamanan Ekspor Gandum, Zelensky: Tunjukkan Kegagalan Agresi Rusia
"Fakta bahwa Rusia menggunakan terorisme energi menunjukkan kelemahan musuh kita," katanya.
"Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka mencoba menghancurkan rakyat kita dengan cara ini," lanjut Zelensky.
Kementerian pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Tuduhan Zelensky mencuat ketika muncul laporan yang menyatakan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Kota Kherson.
Hal itu menandakan mundurnya Rusia secara besar-besaran.
Seorang pejabat Rusia di wilayah Kherson, Kirill Stremousov, mengatakan kepada media Rusia bahwa Moskow "kemungkinan" akan menarik pasukannya dari daerah itu.
Baca juga: Harga Gandum Turun, Setelah Rusia Kembali ke Kesepakatan Ekspor dari Laut Hitam Ukraina
Sementara menurut pejabat Barat, sebagian besar komandan Rusia telah ditarik dari kota.
Alih-alih mencoba untuk tetap menguasai kota, mereka mengatakan pasukan Rusia sedang membangun posisi pertahanan mereka di sisi lain Sungai Dnipro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.