Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Oposisi Tingkatkan Tekanan Pada Pemerintah Korsel Pasca Tragedi Halloween Itaewon

Oposisi Korea Selatan menuduh organisasi terkait berusaha menutupi rincian tragedi pesta Halloween di Distrik Itaewon yang menewaskan 156 orang

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kubu Oposisi Tingkatkan Tekanan Pada Pemerintah Korsel Pasca Tragedi Halloween Itaewon
AFP/ANTHONY WALLACE
Tas tangan yang diambil polisi dari lokasi insiden kerumunan Halloween yang menewaskan lebih dari 150 orang di distrik Itaewon, Korea Selatan, dipajang di gimnasium di Seoul pada 1 November 2022. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Oposisi utama Koreal Selatan (Korsel) Rabu lalu meningkatkan tekanan pada pemerintah atas tragedi mematikan lonjakan kerumunan pada malam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul pada Sabtu malam.

Mereka menuduh organisasi terkait berusaha menutupi rincian tragedi pesta Halloween di Distrik Itaewon yang menewaskan 156 orang itu.

"Mengecilkan, menutupi, memanipulasi situasi dalam upaya untuk mengurangi akuntabilitas, itu tidak dapat dimaafkan. Sikap pejabat tinggi pemerintah sama sekali tidak bertanggung jawab," kata Ketua Partai Demokrat Korea, Lee Jae-myung pada pertemuan dewan tertinggi partai, Rabu lalu.

Dikutip dari Korea Herald, Minggu (6/11/2022), aerangan baru oposisi utama terhadap pemerintah Korsel atas tragedi kerumunan massa itu, menyusul terungkapnya transkrip laporan polisi yang diajukan sebelum insiden naas itu terjadi.

Transkrip mengungkapkan bahwa polisi sebenarnya telah menerima setidaknya 11 panggilan yang meminta kehadiran mereka, dengan beberapa penelepon mengatakan bahwa orang-orang sedang terdorong atau ada kekhawatiran yang signifikan terkait hal seperti itu.

"Presiden, Perdana Menteri, menteri, tidak satu pun dari mereka yang meminta maaf atas kegagalan negara," kata Pemimpin Lantai Partai Demokrat Park Hong-keun.

Baca juga: Kantor Polisi Lokal Seoul Gagal Respons 11 Panggilan Darurat di Itaewon

Berita Rekomendasi

Ia berpendapat insiden seperti itu sebenarnya dapat dicegah.

Anggota lain dari kepemimpinan oposisi melangkah lebih jauh dengan menyerukan bahwa Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min dan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Badan Kepolisian Nasional (NPA) Yoon Hee-keun harus dicopot dari jabatannya, dan agar dilakukan tindakan hukum terhadap mereka.

"Menteri Lee dan Komisaris Yoon harus segera diberhentikan," kata politisi partai oposisi, Jung Chung-rae.

Baca juga: Ini Polisi ke-2 yang Dicopot Gara-gara Gagal Tangani Tragedi Halloween Itaewon

Jung menambahkan bahwa tindakan hukum harus diambil atas dugaan upaya untuk meminimalisir dan menutupi kesalahan pihak berwenang.

Pernyataan Jung ini mengacu pada apa yang disampaikan Menteri Lee dan Komjen Yoon.

Oposisi utama juga dikatakan telah membahas kemungkinan menyerukan penyelidikan parlemen atau penyelidikan penasihat independen terkait masalah tersebut.

Lee Jae-myung juga mengkritik Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo karena meremehkan keseriusan situasi dengan membuat pernyataan yang tidak pantas dalam konferensi pers yang diadakan Selasa lalu.

Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon Bikin Jadwal Industri Hiburan Korea Berantakan

Han sebelumnya ditanya oleh seorang reporter terkait apa 'awal dan akhir' dari tanggung jawab negara atas tragedi tersebut.

Setelah terjadi masalah teknis dengan peralatan penerjemahan simultan, Han malah mengembalikan bertanya 'Apa tanggung jawab pertama dan terakhir dari orang yang bertanggung jawab atas masalah penerjemahan ini'?.

Han membuat permintaan maaf pada hari berikutnya dan mengaku menyesal karena 'membuat orang merasa tidak nyaman'.

"Adegan itu mengejutkan, Perdana Menteri yang seharusnya melakukan upaya penuh dalam pemulihan krisis, justru membuat lelucon selama pengarahan. Apakah ini tempat untuk melakukan lelucon?," kata Lee, mengacu pada komentar Han.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas