COP27, Pertemuan Pemimpin Dunia Bahas Perubahan Iklim dan Gempuran Krisis
KTT iklim COP27 PBB bahas pengurangan emisi dan secara finansial mendukung negara berkembang yang telah hancur oleh efek kenaikan suhu.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SHARM EL SHEIKH (MESIR) - Para pemimpin dunia berkumpul membicarakan iklim, di bawah tekanan untuk memperdalam pengurangan emisi dan secara finansial mendukung negara-negara berkembang yang telah hancur oleh efek kenaikan suhu.
KTT iklim COP27 PBB diselenggarakan di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh pada Senin (4/11/2022).
Negara-negara di seluruh dunia berkumpul setelah menghadapi bencana alam yang semakin intens yang telah merenggut ribuan nyawa tahun ini saja dan menelan biaya miliaran dolar.
Dilansir AFP, pada upacara pembukaan hari Minggu, pejabat COP27 mendesak pemerintah terus berupaya memerangi perubahan iklim meskipun ada krisis ekonomi yang terkait dengan perang Rusia terhadap Ukraina, krisis energi, inflasi yang melonjak, dan pandemi covid-19 yang terus-menerus.
"Ketakutannya adalah prioritas lain didahulukan," kata pejabat tinggi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Simon Stiell dalam konferensi pers .
"Ketakutannya adalah bahwa kita kehilangan satu hari lagi, satu minggu lagi, satu bulan lagi, satu tahun lagi -- karena kami tidak bisa," katanya.
Dunia harus memangkas emisi rumah kaca 45 persen pada tahun 2030 untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius di atas tingkat akhir abad ke-19.
Tetapi tren saat ini akan melihat polusi karbon meningkat 10 persen pada akhir dekade ini dan permukaan bumi memanas 2,8C, menurut temuan yang diungkapkan dalam beberapa hari terakhir.
Hanya 29 dari 194 negara yang telah mempresentasikan rencana iklim yang lebih baik, seperti yang diserukan pada pembicaraan PBB di Glasgow tahun lalu, kata Stiell.
Sekitar 110 kepala negara dan pemerintah diharapkan untuk berpartisipasi dalam pembicaraan dua hari.
Baca juga: RI - Inggris Sepakat Kerjasama Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Pemimpin Cina xi jinping, yang negaranya merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia absen.
Sedangkan Presiden AS Joe Biden, yang negaranya menempati urutan kedua dalam daftar pencemar teratas, akan bergabung dengan COP27 akhir pekan ini.