Wabah Flu Burung hingga Inflasi Bikin Harga Kalkun Melambung Tinggi Tahun Ini
Wabah flu burung dan dampak inflasi pada biaya bahan bakar, pakan dan tenaga kerja telah berkontribusi pada harga kalkun yang melonjak tinggi di AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Jika anda merasa bingung dengan laporan terbaru yang menyatakan bahwa harga kalkun sedang naik, jangan panik karena anda tidak perlu menimbun sumber protein hewani satu ini.
"Kami tidak melihat adanya kekurangan pasokan," kata Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran di Fossil Farms, Ben Del Coro.
Perlu diketahui, Fossil Farms merupakan perusahaan yang memasok daging dan hewan buruan berkelanjutan dan alami yang berbasis di New Jersey, Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari laman CNN, Senin (7/11/2022), tidak seperti musim liburan lalu, di mana masalah rantai pasokan dan tenaga kerja menyebabkan kekurangan bahan makanan, seharusnya ada cukup kalkun beku untuk momen Thanksgiving.
Namun, wabah flu burung dan dampak inflasi pada biaya bahan bakar, pakan dan tenaga kerja telah berkontribusi pada harga kalkun yang melonjak tinggi.
Menurut Departemen Pertanian AS, seluruh harga kalkun beku telah meningkat saat ini, dari 1,15 dolar AS per pon pada 2021 menjadi 1,47 dolar AS per pon untuk 28 Oktober hingga 3 November 2022.
"Biaya keseluruhan sejalan dengan apa yang dialami semua orang sepanjang tahun, dengan harga pangan dan inflasi," jelas Del Coro.
Ia menambahkan, biaya untuk semua bagian kalkun telah meningkat secara keseluruhan, termasuk dada segar dan beku hingga daging giling.
Jika harga seperti itu tampak sangat rendah, itu bukan harga terakhir yang akan anda lihat untuk daging.
Baca juga: Adanya Wabah Flu Burung, Perayaan Thanksgiving di AS Dibayangi Kelangkaan Kalkun Ukuran Besar
Seperti yang dijelaskan Del Coro, laporan harga mingguan USDA menunjukkan harga grosir untuk burung komoditas, bukan burung jelajah bebas, organik, atau yang disebut deskriptor premium lainnya.
Distributor dan pengecer menambahkan biaya markup 'sebelum kalkun sampai ke keranjang belanja anda'.
Bagi mereka yang telah merencanakan memasak kalkun tradisional untuk Thanksgiving, tahun ini mungkin saatnya untuk mencoba sesuatu yang berbeda.
"Tren pembelian telah bergeser. Selama dua tahun terakhir, orang-orang telah makan di rumah dan mengadakan pertemuan kecil," tutur Del Coro.
Sementara itu, kata dia, restoran dan hotel berhenti menyajikan pesta Thanksgiving yang besar.
"Dengan lebih banyak pilihan kembali untuk makan di luar pada momen Thanksgiving, ada 'peningkatan permintaan pada pasokan yang sama'. Sekarang grosir kembali, tetapi permintaan eceran masih ada," tegas Del Coro.
Sementara juru masak rumahan kemungkinan akan menemukan kalkun beku di pasar, namun ukuran dan harganya mungkin tidak ideal.
Sumber: https://www.cnn.com/2022/11/06/health/thanksgiving-affordable-alternative-meals-wellness/index.html