Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eratkan Lagi Hubungan Australia-China, PM Albanese Ingin Bertemu Presiden Xi Jinping

Pertemuan Anthony Albanese dengan Xi Jinping diyakini akan menjadi hal positif setelah bertahun-tahun hubungan antara Canberra dan Beijing merenggang.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Eratkan Lagi Hubungan Australia-China, PM Albanese Ingin Bertemu Presiden Xi Jinping
AAP
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ingin berdialog dengan Presiden China Xi Jinping untuk membangun hubungan China dan Australia yang lebih positif. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berniat menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan itu dia yakini akan menjadi "hal positif" setelah bertahun-tahun hubungan antara Canberra dan Beijing merenggang.

Pernyataan Albanese datang di tengah harapan pemimpin Australia dapat melakukan pertemuan tatap muka pertamanya dengan Xi Jinping selama serangkaian pertemuan para pemimpin internasional bulan ini, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali, Indonesia.

“Saya telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dialog adalah hal yang baik dan jika pertemuan diatur dengan Xi, maka itu akan menjadi hal yang positif. Kami mengorganisir berbagai pertemuan tetapi belum selesai,” kata Albanese kepada wartawan di Canberra, yang dikutip dari Al Jazeera.

Presiden Joko Widodo mengatakan pekan ini bahwa Xi Jinping akan menghadiri KTT G20, sementara kehadiran pemimpin China pada KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Bangkok dan KTT Asia Timur di Kamboja masih belum jelas.

Direktur Institut Hubungan Australia-China di University of Technology Sydney, James Laurenceson mengatakan pertemuan Albanese dan Xi dapat membuka jalan bagi resolusi untuk masalah-masalah luar biasa seperti penahanan warga negara Australia di China dan sanksi perdagangan Beijing. 

"Perbedaan mendasar antara Canberra dan Beijing tidak akan hilang. Tetapi harapan besar adalah pertemuan di tingkat pemimpin akan mengirim sinyal dalam sistem China bahwa Australia tidak lagi berada di rumah jaga,” ujar Laurenceson.

Baca juga: PM Australia Anthony Albanese Tegaskan akan Hadiri KTT G20 di Bali

Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Selasa (8/11/2022) mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, hubungan kedua negara baru-baru ini mengalami "perubahan yang positif" dan masing-masing pihak harus mengatasi "keprihatinan" yang lain.

BERITA REKOMENDASI

Pada September, duta besar China untuk Australia menyarankan kedua pemimpin dapat bertemu tanpa syarat setelah kemenangan pemilihan federal Partai Buruh Albanese pada Mei membuka pintu untuk "kemungkinan pengaturan ulang hubungan".

Baca juga: Pemerintahan Albanese Salahkan Pemerintahan Morrison Atas Pengakuan Yarusalem Barat

Albanese, yang menggantikan Scott Morrison dari Partai Liberal yang konservatif, mengatakan awal tahun ini akan bekerja sama dengan China, namun tidak akan menanggapi tuntutan atau mengabaikan kepentingan nasional negaranya.

Tidak ada pemimpin Australia yang bertemu dengan Xi sejak 2019, terakhir saat Morrison berbicara dengan pemimpin China di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang.

Sementara China adalah mitra dagang terbesar Australia, hubungan antara kedua pihak telah memburuk tajam dalam beberapa tahun terakhir karena perselisihan yang mencakup pandemi Covid-19, perdagangan, keamanan nasional, dan hak asasi manusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas