Pemerintah Korsel Janjikan Reformasi Besar-besaran Setelah Tragedi Itaewon
Han sebut pemerintah akan memastikan dilakukannya penyelidikan menyeluruh atas insiden itu dan mereka yang terkait pun akan mengambil tanggung jawab
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah menjanjikan reformasi besar-besaran dalam administrasi kepolisian dan sistem keamanan nasional secara keseluruhan setelah terjadinya tragedi mematikan pada malam Halloween di Itaewon, Seoul pada 29 Oktober lalu.
Perdana Menteri (PM) Han Duck-soo mengatakan pada Kamis waktu setempat bahwa rencana reformasi ini akan dirilis bulan depan.
"Kami akan bekerja pada sistem manajemen keselamatan bencana pan-pemerintah, reformasi besar-besaran polisi dan langkah-langkah manajemen massa bulan depan," kata Han, dalam pertemuan di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat.
Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Kamis (10/11/2022), janji Han ini disampaikan setelah Badan Kepolisian Nasional (NPA) membuat pengumuman tentang rencana reformasi besar pada Rabu kemarin.
Badan tersebut telah meluncurkan satuan tugas untuk bekerja pada rantai komando dan sistem responsnya, setelah diserang publik karena responsnya yang tidak memadai terhadap insiden tersebut.
"Satgas yang terdiri dari dinas terkait dan tenaga ahli sedang berjalan. Kami akan membuat langkah-langkah terkait, sehingga tragedi seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata NPA.
Baca juga: Komunikasi Radio antara Tim Penyelamat selama Tragedi Halloween Itaewon Korsel Dirilis
Han menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan dilakukannya penyelidikan menyeluruh atas insiden itu dan mereka yang terkait pun akan mengambil tanggung jawab.
Semua layanan pemakaman bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam tragedi tersebut akan selesai pada Jumat besok, kecuali untuk transfer jenazah Warga Negara Asing (WNA).
Polisi Metropolitan Seoul menekankan bahwa ada lebih banyak pejabat yang dimasukkan ke dalam daftar yang tunduk pada pemecatan terkait dengan tragedi itu, mencopot mereka dari posisi mereka saat ini di jajaran kepolisian.
Polisi Seoul memberhentikan seorang pejabat dari tim intelijen di Kantor Polisi Yongsan yang dituduh menghapus laporan yang memperingatkan tentang lonjakan massa di Itaewon.
Begitu pula dengan dua pejabat yang bertanggung jawab atas ruang situasi di Kantor Polisi Yongsan dan Polisi Metropolitan Seoul pada saat itu.
Langkah ini menyusul pemecatan terhadap mantan Kepala Polisi Yongsan Lee Im-jae dan Inspektur Senior Ryu Mi-jin.
Tim investigasi khusus yang dibentuk oleh NPA untuk menyelidiki tragedi Itaewon telah menetapkan Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Seong-beom sebagai tersangka.