Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Isu Sekularisme di Turki Memanas | Facebook Pecat 11.000 Karyawan

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya isu sekularisme yang memanas di Turki hingga pemecatan 11.000 karyawan Facebook.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Populer Internasional: Isu Sekularisme di Turki Memanas | Facebook Pecat 11.000 Karyawan
Kolase Tribunnews/AFP
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya isu sekularisme yang memanas di Turki hingga pemecatan 11.000 karyawan Facebook. 

Bus yang tidak mau berhenti untuk membiarkan penumpangnya sholat itu merupakan bus jarak jauh.

Kendaraan tersebut menempuh salah satu rute terpanjang melalui Turki, menghubungkan wilayah Van dekat perbatasan Iran di timur ke Izmir di pantai Aegean di Turki barat, jelas pihak perusahaan pada Selasa (8/11/2022).

Perjalanan memakan waktu lebih dari 24 jam.

"Perusahaan menemukan dirinya di tengah kontroversi sekularisme. Kami dipilih sebagai target. Tapi kami menghormati semua keyakinan," kata pengacara yang mewakili perusahaan, Tuncay Keserci.

Menurutnya, sopir bus hanya ingin memenuhi hak semua penumpang baik yang beragama Islam maupun bukan terkait estimasi kedatangan.

"Tidak mungkin mengabaikan hak penumpang lain yang tidak shalat dan ingin tiba di tempat tujuan tepat waktu, bagi penumpang untuk shalat," tambah pernyataan perusahaan itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

BERITA REKOMENDASI

2. Korea Utara Bantah Klaim Pengiriman Senjata ke Rusia: Kami Tak Pernah Lakukan Transaksi Senjata

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kolase Foto Tribunnews)

Korea Utara secara tegas membantah tuduhan Amerika Serikat yang berkaitan dengan pengiriman senjata ke Rusia.

Melalui siaran pers yang dirilis KCNA, pihak Korea Utara mengecam AS karena 'rumor perdagangan senjata'.

Wakil direktur jenderal Biro Umum Peralatan Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara menganggap pernyataan tersebut sebagai bagian dari upaya permusuhan.

"Kami menganggap langkah AS seperti itu sebagai bagian dari upaya permusuhannya untuk menodai citra DPRK," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari KCNA.

"Kami sekali lagi menjelaskan bahwa kami tidak pernah melakukan 'transaksi senjata' dengan Rusia dan bahwa kami tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan," lanjut pernyataan tersebut.

Perlu diketahui, rumor Korea Utara memasok senjata ke Rusia muncul ketika Jubir Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan pihaknya memiliki informasi tentang hal tersebut.

Baca juga: Rusia Tertarik Impor Produk Pakaian dan Alas Kaki dari Korea Utara

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas