Jokowi Sebut ASEAN dan India Harus Menjadi Penjaga Stabilitas dan Kemakmuran di Kawasan Indo-Pasifik
Indonesia mengundang India dalam Indo Pacific Infrastructure Forum yang akan diadakan tahun depan saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ASEAN dan India harus menjadi guardian atau penjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik yang diliputi rivalitas dan dapat menyebabkan konflik terbuka.
"Indo-Pasifik adalah kawasan yang strategis. Kawasan ini tidak luput dari rivalitas yang jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menjadi konflik terbuka," kata Jokowi dalam KTT ASEAN-India di Phnom Penh, Sabtu (12/11/2022), dikutip dalam keterangan resmi.
Adapun KTT ASEAN-India diikuti oleh para pemimpin ASEAN dan Wakil Presiden India Jagdeep Dhankhar.
Jokowi lalu menambahkanIndo-Pasifik harus diisi dengan kerja sama konkret.
"Oleh karena itu, Indonesia mengundang India dalam Indo Pacific Infrastructure Forum yang akan diadakan tahun depan saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN," katanya.
Baca juga: Hadiri KTT II ASEAN-Australia, Presiden Jokowi Harap Terus Jalin Kerja Sama di Indo Pasifik
Selain menjadikan kawasan Indo-Pasifik stabil, damai dan sejahtera, Jokowi juga mendorong kemitraan ASEAN-India di bidang kesehatan dan pangan.
"Kerja sama kesehatan termasuk kerja sama di bidang pengadaan bahan baku obat dan obat-obatan,” ujar Jokowi.
Dia pun mengimbau soal rantai pasok bahan baku obat dan obat-obatan di masa mendatang tidak terputus lagi.
“Kerja sama di bidang pangan. Jika digabungkan, maka jumlah rakyat ASEAN dan India mencapai sekitar 2 miliar orang. Kita harus bekerja sama agar krisis pupuk tidak terjadi,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengutip soal laporan Global Crisis Response Group yang mengungkapkan bahwa krisis pupuk akan berdampak terhadap produksi beras tahun depan dan mempengaruhi lebih dari 3 miliar orang.
ASEAN-India harus menjadi pendorong agar krisis pupuk dapat dihindari,” ujar Jokowi.