Rusia Minta G20 Alihkan Fokus dari Keamanan ke Masalah Sosial Ekonomi
Rusia pada hari Minggu kemarin menyerukan agar (KTT) G20 berhenti berbicara tentang keamanan, dan fokus pada masalah sosial-ekonomi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
![Rusia Minta G20 Alihkan Fokus dari Keamanan ke Masalah Sosial Ekonomi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemimpin-negara-g20-berdatangan-ke-bali_20221114_125459.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusia pada hari Minggu kemarin menyerukan agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berhenti berbicara tentang keamanan, dan fokus pada masalah sosial-ekonomi yang paling mendesak di dunia.
Pernyataan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menjelang pertemuan puncak yang diprediksi akan didominasi oleh kritik negara Barat terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Perlu diketahui, G20 yang merupakan kelompok ekonomi terbesar di dunia yang menghasilkan lebih dari 80 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global, akan bertemu di pulau Bali di Indonesia pada pekan ini.
Para pemimpin negara Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diprediksi akan menggunakan forum profil tinggi ini untuk membanting Rusia secara terbuka atas perang di Ukraina.
"Pada dasarnya, penting bahwa G20 memusatkan upayanya pada ancaman nyata, bukan imajiner. Kami yakin bahwa G20 ini fokus untuk menangani masalah sosial-ekonomi. Karena memperluas agendanya ke bidang perdamaian dan keamanan, yang dibicarakan banyak negara, tidak dapat dilakukan. Ini akan menjadi serangan langsung terhadap mandat Dewan Keamanan (DK) PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan akan merusak atmosfir kepercayaan serta kerja sama di G20," kata Kemlu Rusia, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan menjelang KTT.
Dikutip dari laman The Hindustan Times, Senin (14/11/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan memimpin delegasi Rusia untuk tampil di KTT yang pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu.
Kehadiran Lavrov ini setelah Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin terlalu sibuk untuk hadir dalam agenda profil tinggi itu.
Sebelumnya pada hari Minggu kemarin, Lavrov memarahi negara Barat karena berusaha untuk 'memiliterisasi' Asia Tenggara, dalam komentar yang mengatur potensi konfrontasi tegang di G20.
Baca juga: Jelang KTT G20 di Bali, Joe Biden dan Xi Jinping Akan Bertemu Bahas Rusia Hingga Nuklir Korea Utara
Rusia mengatakan krisis pangan global akan menjadi bagian penting dari agenda di Bali, yang dihelat hanya beberapa hari sebelum kesepakatan biji-bijian Laut Hitam berakhir pada 19 November mendatang.
Rusia menyerukan kepada negara Barat untuk melonggarkan beberapa sanksi yang diduga memblokir ekspor pertanian dan pupuk yang penting, serta menolak berkomitmen untuk memperpanjang kesepakatan yang memfasilitasi ekspor biji-bijian dari pelabuhan selatan Ukraina.