Intip Kehebatan Rudal S-300, Peluru Kendali Pasukan Ukraina yang Picu Keributan NATO
Serangan rudal yang menyasar Przewodowdi di perbatasannya dengan Ukraina merupakan peluru kendali yang ditembakkan pasukan pertahanan udara Ukraina.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA – Polandia menegaskan serangan rudal yang menyasar desa Przewodowdi di perbatasannya dengan Ukraina merupakan peluru kendali milik pasukan pertahanan udara Ukraina.
Pernyataan disampaikan Polandia Rabu (16/11/2022) setelah sehari sebelumnya rudal tersebut meledak dan menewaskan dua warga sipil Polandia.
Mengutip laporan Reuters, Polandia menjelaskan bahwa ledakan mematikan yang menghantam fasilitas biji-bijian di kawasan perbatasannya, merupakan akibat dari tembakan sistem pertahanan anti-pesawat S-300 milik Ukraina yang diluncurkan untuk melawan serangan Rusia.
Namun rudal tersebut meleset dan mengenai kawasan perbatasan Przewodowdi.
Pernyataan itu dilontarkan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk meredam ketakutan dunia internasional akan eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina.
Setelah sebelumnya para anggota aliansi politik dan militer internasional atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang terdiri dari negara-negara dari Amerika Utara dan Eropa menyatakan kesiapannya untuk perang melawan serangan Rusia pada Polandia.
Sejarah Rudal S-300
Sistem udara S-300 sebenarnya dibuat NPO Almaz yang berbasis di Rusia dan rudal ini sudah dioperasikan sejak 1978.
Sistem S-300 awalnya dikembangkan untuk pertahanan terhadap pesawat dan rudal jelajah Angkatan Pertahanan Udara Soviet.
Baca juga: Presiden Ukraina Ngotot Bantah Tembakkan Rudal ke Polandia yang Bikin Marah NATO
Namun pada 2016, rudal S-300P sudah tidak diproduksi lagi oleh Rusia, sebagai gantinya produksi rudal S-300P dialihkan ke Krimea dan Suriah.
Sebelum mengakhiri produksinya S-300 yang telah dikembangkan hingga mencapai 20 varian, diketahui sejumlah negara sempat membeli rudal S-300P diantaranya seperti Belarusia, China, Slovakia, Iran, Vietnam, Mesir, India, Bulgaria sampai Yunani.
Meski diproduksi oleh Rusia, namun Moskow mengaku tidak pernah menggunakan senjata ini untuk melawan Ukraina. Justrus selama invasi berlangsung militer Kiev beberapa kali menerima pasokan senjata S-300P dari beberapa negara sekutu.
Kecanggihan Rudal S-300
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.