Media Asing Soroti Diplomasi 'Senyum' Jokowi di KTT G20 Sukses Redakan Ketegangan Global
Presiden Indonesia Joko Widodo berhasil membawa rasa kolegialitas ke dunia yang terbelah oleh konflik dan krisis.
Editor: Hasanudin Aco
Indonesia di bawah Jokowi secara bertahap meningkatkan kehadiran internasionalnya.
Tahun lalu, pemerintahannya memainkan peran kunci dalam negosiasi yang menyebabkan Amerika Serikat keluar dari Afghanistan.
Indonesia juga memimpin upaya di ASEAN meminta pertanggungjawaban junta militer Myanmar atas kekerasan berkelanjutan terhadap warga sipil setelah militer merebut kendali pemerintah dalam kudeta tahun lalu.
Dalam pidatonya kepada para pemimpin G-20 pada hari Rabu, Jokowi berterus terang.
“Hentikan perang. Saya ulangi: hentikan perang,” katanya.
Pemulihan ekonomi global tidak akan terjadi kecuali situasinya membaik.”
Asia Tenggara sebagian besar menahan diri untuk tidak memihak di antara kekuatan-kekuatan besar yang bersaing, dalam upaya untuk memperkuat sentralitas regional dan memastikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi hampir 700 juta orang di kawasan itu.
Hal itu membuat pintu terbuka bagi Indonesia untuk mengambil peran sebagai mediator independen di tengah kebuntuan yang terus berlanjut di Dewan Keamanan PBB.
“Indonesia secara tradisional gesit dalam mengelola tantangan strategis pada saat kritis,” kata Ong Keng Yong, mantan Sekretaris Jenderal ASEAN.
“Pejabat Indonesia adalah diplomat ulung dan berpengalaman dan sungguh keliru untuk menganggap angin lalu negara dan presiden mereka.”
Bagi Jokowi yang mendekati akhir masa jabatan terakhirnya, fokus utamanya adalah mendorong investasi baru untuk mendanai ibu kota baru IKN senilai US$34 miliar di Kalimantan.
Hari Rabu, Jokowi juga mengumumkan niatnya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di sana.
“Dari sudut pandang Indonesia, ini adalah G-20 yang sangat sukses,” kata Achmad Sukarsono, kepala analis untuk Indonesia di Control Risks yang berbasis di Singapura.
“Yang ingin dilakukan Indonesia adalah menampilkan Indonesia kepada anggota lainnya. Sekarang saya melihat berita utama mengatakan, ‘Jokowi pemimpin global.’"
Sumber: Bloomberg/Kompas.TV
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.