Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejumlah Pemimpin Negara Gelar Rapat Dadakan di KTT APEC Bangkok Usai Korea Utara Tembakkan Rudal

Pertemuan dadakan tersebut digelar usai Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke kawasan semenanjung Korea, Jumat (18/11/2022)

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sejumlah Pemimpin Negara Gelar Rapat Dadakan di KTT APEC Bangkok Usai Korea Utara Tembakkan Rudal
MANDEL NGAN / AFP
Wakil Presiden AS Kamala Harris. Sejumlah pemimpin negara dilaporkan tengah mengadakan pertemuan dadakan di sela-sela konferensi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bangkok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Sejumlah pemimpin negara dilaporkan tengah mengadakan pertemuan dadakan di sela-sela konferensi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bangkok.

Pertemuan dadakan tersebut digelar usai Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke kawasan semenanjung Korea, Jumat (18/11/2022).

Dipimpin oleh wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris pertemuan darurat ini digelar dengan menghadirkan beberapa tokoh penting yang pernah menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi dan strategis.

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Pemimpin APEC Kolaborasi Kendalikan Inflasi dan Jaga Ketahanan Pangan

Diantaranya seperti perdana menteri Fumio Kishida dari Jepang, Han Duck-soo dari Korea Selatan, Anthony Albanese dari Australia, serta Jacinda Ardern dari Selandia Baru, dan Justin Trudeau dari Kanada.

Rapat darurat ini diadakan tepat setelah pemerintah Jepang melaporkan bahwa Kim Jong Un telah melakukan serangan rudal dengan jenis ICBM.

Dalam laporannya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjelaskan bahwa rudal yang ditembakan militer Korea Utara kemungkinan telah mendarat di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang berjarak 210 kilometer dari barat kota Hokkaido.

Berita Rekomendasi

“Rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara diyakini telah mendarat di ZEE kami di sebelah barat Hokkaido," kata Kishida kepada wartawan di sela-sela KTT APEC di Bangkok.

Meski tak memakan korban jiwa namun peluncuran rudal nuklir tersebut dianggap sebagai tindakan pelanggaran bagi resolusi Dewan Keamanan PBB, lantaran serangan tersebut dapat  meningkatkan ketegangan hingga dikhawatirkan dapat memicu perpecahan di wilayah Asia tenggara.

Serangan rudal seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Korea Utara melansir dari Reuters selama sepekan terakhir Korut telah dua kali melontarkan rudal ke arah Laut Jepang.

Baca juga: Para Pemimpin Dunia Tiba di Thailand untuk Hadiri KTT APEC, Biden dan Putin Absen

Dimana pada Kamis (17/11/202) Korut dilaporkan telah menembakan rudal ke arah Laut Timur Korea Selatan. Tepat setelah Menteri Luar Negeri Korut, Choe SonHui, mengkritik pertemuan trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang di sela KTT.

Pemerintah Korea Utara menganggap bahwa sikap yang dilakukan AS, Korsel, dan Jepang telah membawa ancaman lebih serius bagi  Korea Utara. Terlebih selama beberapa minggu terakhir AS dan Korea Selatan diketahui telah melakukan langkah agresif dengan menggelar latihan militer bersama.

Alasan inilah yang kemudian mendorong Pyongyang untuk nekat menembakan rudal balistik ke semenanjung Korea sebagai bentuk pertahanan diri.

Baik pihak penyelenggara KTT APEC di Thailand hingga pemerintah AS sampai saat ini belum membocorkan isi dari pembicaraan tersebut, namun menurut informasi yang beredar rapat dadakan tersebut diselenggarakan untuk membahas rencana penyerangan balik kepada Korea Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas