Ukraina Sibuk Salahkan Rusia, AS Tegur dan Minta 'Hati-hati' Soal Insiden Rudal
Rudal yang menyasar ke Polandia berasal dari Ukraina. Namun Zelensky telah menuduh Rusia dan menggambarkannya sebagai serangan terhadap NATO.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak berbicara dengan mitranya dari Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky tentang insiden rudal di Polandia.
Pernyataan ini dikutip dari beberapa sumber anonim yang mengetahui hal itu.
Sebaliknya, Penasihat Keeamanan Nasionalnya Jake Sullivan menelepon Kantor Zelenskyy, mendesak para pejabat Ukraina untuk 'melangkah lebih hati-hati' setelah Ukraina menuduh Rusia menyerang desa Przewodow dan menewaskan dua warga sipil.
Saat peristiwa terjadi, Biden dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tengah berada di Bali untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, saat para pembantunya membangunkan mereka di tengah malam dengan berita mengejutkan 'insiden rudal'.
Baca juga: Rudal yang Meledak di Polandia Milik Militer Ukraina, Ini Fakta yang Terjadi
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (18/11/2022), Presiden AS sedang berbicara di telepon dengan mitranya dari Polandia, Presiden Andrzej Duda pada pukul 05.30 pagi waktu setempat, dengan Blinken dan Sullivan bergabung kemudian.
Antara informasi yang datang dari Polandia dan 'intelijen berbasis satelit' AS, membuat teka-teki menjadi jelas bahwa rudal itu 'tampaknya telah diluncurkan oleh Ukraina'.
Namun Zelensky telah menuduh Rusia dan menggambarkannya sebagai serangan terhadap NATO, ia pun menuntut respons cepat dari blok tersebut.
Menurut sumber yang mengetahui panggilan tersebut, Sullivan kemudian 'secara cepat menelepon kantor Zelensky' dan 'mendesak para pejabat negara itu untuk melangkah lebih hati-hati saat berbicara tentang insiden satu ini'.
Meskipun The Associated Press telah mengutip pernyataan seorang pejabat AS anonim yang mengatakan bahwa rudal itu milik Rusia, yang kemudian dicabut oleh agensi tersebut, Biden sendiri akhirnya keluar untuk menegaskan bahwa itu bukan ulah Rusia.
Juru bicara Pentagon Jenderal Patrick Ryder juga mengatakan bahwa militer AS tidak memiliki informasi yang dapat menguatkan klaim yang coba dibangun oleh Ukraina.