Pria China Ditangkap karena Bunuh Hampir 1.000 Burung Liar untuk Dimasak Hotpot
Seorang pria China terancam dipenjara karena menangkap dan membunuh hampir 1.000 burung liar untuk dimakan di hotpot.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di China terancam menghadapi hukuman penjara karena menangkap dan membunuh hampir 1.000 burung liar untuk dimakan di hotpot.
Dilansir SCMP, pelaku yang diketahui bermarga Wu (39), ditangkap di Provinsi Zhejiang pada awal bulan ini setelah polisi setempat menerima laporan.
Bersamaan dengan penangkapan Wu, polisi menemukan beberapa tas besar berisi bangkai burung yang diletakkan di atas sepeda listrik miliknya.
Ditemukan juga dua alat perekam suara berukuran kecil.
Wu kemudian menunjukkan kepada polisi bagaimana ia memasang jaring besar untuk menangkap ratusan burung liar tersebut.
Jaring itu dikaitkan pada tiang bambu dan Wu menggantung alat perekam suara di dekatnya.
Baca juga: Reaksi PM Kanada Trudeau Disemprot Presiden China Xi Jinping di KTT G20 Bali
Alat itu berisi rekaman suara cuitan untuk menarik burung-burung mendekati jebakan.
Petugas juga menemukan beberapa burung mati yang tersangkut di jaring.
Wu mengaku bangkai itu sengaja ditinggalkan karena hanya mengambil burung yang hidup.
Ia lalu membunuhnya dengan cara mematahkan leher.
Adapun motif Wu adalah ingin memasak dan memakan hewan liar itu di hotpotnya.
Ia mengaku telah menangkap 948 burung pipit dan 13 burung lainnya yang diyakini sebagai burung pengicau.
Burung pipit adalah hewan yang dilindungi negara dengan "nilai ekologis, ilmiah, dan sosial yang penting".
Sedangkan burung pengicau dianggap termasuk satwa yang terancam punah oleh sebagian publik China.
Di bawah Undang-undang Perlindungan Satwa, pelaku perburuan ilegal burung terancam hukuman hingga tiga tahun penjara jika membunuh burung pipit dan lima hingga 10 tahun jika membunuh burung pengicau.
Memakan satwa liar sangat populer di China.
Ini karena dipercaya lebih bergizi daripada hewan peliharaan yang jinak.
Biro Kehutanan Shanghai memperingatkan masyarakat untuk tidak memakan hewan liar setelah penangkapan Wu.
"Hewan liar hidup di lingkungan yang agak kotor dan kompleks dengan banyak bakteri patogen. Jadi mereka menyimpan banyak kuman," kata pihak berwenang di media sosial.
"Memakan hewan liar akan meningkatkan risiko penularan bakteri, virus, dan parasit ke manusia. Diperkirakan setidaknya ada 250 penyakit zoonosis yang disebabkan oleh patogen."
Dalam tajuk rencana awal pekan ini, outlet berita lokal Jimu News mempertanyakan klaim Wu dalam kasus tersebut.
Baca juga: Fantastis, Alibaba Merugi Rp 45 Triliun Gara-gara Lockdown Covid-19 di China
Diketahui Wu mengaku menangkap hampir seribu burung hanya untuk konsumsi pribadinya.
"Bagaimana seseorang bisa menangkap hampir 1.000 burung untuk dimakan? Sangat mungkin dia bisa menjual burung-burung itu," kata artikel itu.
"Kita harus memperhatikan skenario ini, pria itu mengira dia tidak akan ditagih selama dia memakannya sendiri."
"Untuk memberantas pola pikir 'ketidaktahuan hukum adalah pembelaan', perlu peningkatan upaya dalam melaksanakan pendidikan hukum lingkungan, terutama di daerah pedesaan yang sering dijumpai satwa liar."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.