Update Penembakan di Club Q Colorado: Pelaku Ditahan, 2 Orang Heroik Dapat Pujian
Simak update penembakan di Club Q yang berada di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat pada Sabtu (19/11/2022) malam waktu setempat.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update penembakan di Club Q yang menewaskan lima orang.
Penembakan terjadi di Club Q yang berada di Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat pada Sabtu (19/11/2022) malam waktu setempat.
Penembakan di Club Q ini membuat lima orang tewas dan 25 lainnya mengalami luka-luka.
Club Q merupakan satu-satunya klub LGBT yang ada di Colorado Springs.
Setelah aksi penembakan tersebut, seorang pria berusia 22 tahun berhasil diamankan pihak kepolisian.
Pria tersebut diyakini oleh polisi sebagai pelaku penembakan di Club Q.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat di Club Q: Peluru Beterbangan di Sekitar Kepala Saya, Kaca-kaca Pecah
Dikutip dari BBC, pihak kepolisian mengatakan, dua orang "heroik" sempat melakukan perlawanan dan menahan pelaku penembakan.
Atas kejadian tersebut, pelaku mengalami luka-luka dan dalam perawatan di ruang tahanan.
Dalam laman Facebook-nya, Club Q mengatakan "dihancurkan oleh serangan yang tidak masuk akal" terhadap komunitasnya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan orang Amerika "tidak bisa dan tidak boleh mentolerir kebencian".
Polisi meminta masyarakat untuk bersabar saat mereka bekerja untuk mengidentifikasi korban dan memfinalisasi jumlah korban.
Baca juga: Pengunjung Club Q yang Selamat: Saya Kira Suara Tembakan Itu Bagian dari Musik, Saya Terus Menari
Kepolisian juga menambahkan bahwa beberapa orang telah membawa diri ke rumah sakit.
Petugas menerima panggilan darurat awal tentang penembak aktif pada pukul 23.57 waktu setempat.
Pada saat petugas datang, pelaku ditemukan di dalam klub dengan dua senjata api yang berada di tempat kejadian.
Pelaku diduga menggunakan senapan panjang saat melakukan aksinya.
Polisi tidak menyebutkan motif penembakan itu, tetapi mengatakan penyelidikan akan mempertimbangkan apakah itu kejahatan rasial, dan jika lebih dari satu orang terlibat.
Seorang juru bicara departemen pemadam kebakaran mengatakan, korban telah diangkut ke rumah sakit dengan sangat cepat.
Baca juga: Korban Selamat Club Q Menelepon Ayahnya untuk Katakan Ia Baru Saja Ditembak
FBI di dekat Denver mengatakan pihaknya membantu polisi setempat dengan insiden tersebut.
Kepala polisi Colorado, Adrian Vasquez, berterima kasih kepada dua pengunjung klub yang turun tangan untuk menghentikan pelaku.
"Bukti awal dan wawancara menunjukkan bahwa tersangka memasuki Club Q dan segera mulai menembaki orang-orang di dalam saat dia bergerak lebih jauh ke dalam klub," katanya dalam konferensi pers, Minggu
"Saat tersangka berada di dalam klub, setidaknya dua orang heroik di dalam klub menghadapi dan berkelahi dengan tersangka."
"Mereka mampu menghentikan tersangka untuk terus membunuh dan menyakiti orang lain. Kami berutang banyak terima kasih kepada mereka," lanjut Vasquez.
Baca juga: Joe Biden Kutuk Penembakan Brutal di Club Q, Biden: Kita Tidak Boleh Mentolerir Kekerasan
Sementara itu, Gubernur Colorad, Jared Polis memerintahkan bendera setengah tiang di semua gedung publik di seluruh negara bagian.
Hal itu bertujuan untuk menghormati para korban penembakan massal mulai Senin hingga Sabtu, menurut rilis berita dari kantornya.
"Bendera akan diturunkan selama 5 hari untuk mengenang masing-masing dari 5 orang yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang tidak masuk akal ini," bunyi rilis tersebut, dikutip dari CNN.
"Untuk lebih menghormati dan mengingat para korban dan mereka yang terluka dalam tragedi ini, administrasi Polis-Primavera juga akan mengibarkan bendera Pride di gedung DPR negara bagian Colorado selama lima hari ke depan," lanjutnya.
Penembakan itu terjadi ketika kalender beralih ke Hari Peringatan Transgender pada hari Minggu (20/11/2022).
Baca juga: Pemilik Club Q Mengaku Tak Kenal Tersangka Penyerangan ke Pengunjung Klubnya
Kejadian tersebut mengingatkan atas tragedi pada tahun 2016 di sebuah klub LGBT di Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Pada saat itu, aksi penembakan oleh seorang pria bersenjata menewaskan 49 orang dan melukai sedikitnya 53 orang.
Colorado telah menjadi tempat beberapa penembakan massal paling keji dalam sejarah AS, termasuk penembakan tahun 1999 di Columbine High School dan penembakan bioskop tahun 2012 di Aurora.
Colorado Springs adalah tempat penembakan massal di Planned Parenthood pada November 2015 yang menewaskan tiga orang dan pada pesta ulang tahun tahun lalu yang menewaskan enam orang.
Menurut data dari Gun Violence Archive, telah terjadi lebih dari 600 penembakan massal di Amerika Serikat sepanjang tahun ini.
Kejadian ini didefinisikan sebagai insiden di mana setidaknya empat orang ditembak, tidak termasuk penembaknya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.