Serum Institute of India Musnahkan 100 Juta Dosis Vaksin Covid Kedaluwarsa
Pembuat vaksin India Serum Institute of India (SII) mengatakan harus membuang 100 juta dosis vaksin Covid-19 mereka setelah kedaluwarsa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pembuat vaksin India Serum Institute of India (SII) mengatakan harus membuang 100 juta dosis vaksin Covid-19 mereka yang kedaluwarsa.
CEO Adar Poonawalla menuturkan perusahaan berhenti memproduksi Covishield pada Desember tahun lalu karena rendahnya permintaan, Kamis (17/11/2022).
Dilansir BBC, SII, pembuat vaksin terbesar di dunia, telah membuat Vaxzevria jab AstraZeneca versi lokal.
Covishield menyumbang lebih dari 90 persen dosis yang diberikan di India.
India telah memberikan lebih dari dua miliar dosis vaksin Covid-19.
Lebih dari 70 persen populasi India telah menggunakan setidaknya dua dosis, menurut Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Jenis Vaksin Polio dan Kelompok yang Wajib Vaksin
Booster untuk pekerja garis depan
Pada Januari 2022, India mulai memberikan booster kepada pekerja kesehatan dan garis depan, serta mereka yang berusia di atas 60 tahun dengan penyakit penyerta.
Suntikan kemudian diperluas ke semua orang dewasa.
Pada Juli, dosis penguat gratis - atau dosis pencegahan seperti yang disebut pemerintah - diberikan kepada semua orang dewasa selama 75 hari untuk menandai 75 tahun kemerdekaan India.
Namun sejauh ini, India hanya memberikan 298 juta dosis penguat, menurut kementerian kesehatan.
"Vaksin penguat tidak diminati karena orang sekarang tampaknya sudah muak dengan Covid," kata Poonawala kepada wartawan, Kamis, seperti diwartakan Times of India.
"Jujur, aku juga muak. Kita semua muak."
Baca juga: Ferdy Sambo soal Putri Candrawathi Terpapar Covid: Tidak Patuh Prokes di Rutan
Masa simpan vaksin 9 bulan