Kena Prank, Presiden Polandia Buat Pengakuan Jujur 'Tidak Ingin Perang dengan Rusia'
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa ia 'sangat berhati-hati' dalam melakukan apapun, untuk menghindari perang dengan Rusia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa ia 'sangat berhati-hati' dalam melakukan apapun, untuk menghindari perang dengan Rusia.
Pengakuan itu muncul saat ia terlibat pembicaraan dengan 'orang iseng' yang diduga menyamar sebagai Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (23/11/2022), percakapan dengan penipu Rusia Vovan dan Lexus itu berlangsung pada Selasa pekan lalu, saat sebuah rudal meledak di sebuah desa Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina, yang menewaskan dua orang.
Saat media Barat dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara cepat menyalahkan Rusia atas insiden itu, pejabat Polandia, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) segera mengatakan bahwa rudal itu adalah milik Ukraina.
"Percayalah, saya sangat berhati-hati, saya tidak menuduh Rusia. Emmanuel, ini perang. Saya pikir kedua belah pihak akan saling menyalahkan dalam perang ini," kata Duda kepada 'Macron palsu' dalam rekaman audio yang dirilis oleh Vovan dan Lexus di acara mereka di platform RuTube Rusia.
Duda pun menekankan bahwa eskalasi antara NATO dan Rusia bukanlah kepentingan Polandia atau seluruh aliansi militer pimpinan AS.
"Emmanuel, menurutmu, saya butuh berperang dengan Rusia? Tidak, saya tidak menginginkan itu. Saya tidak ingin perang dengan Rusia dan saya sangat berhati-hati. Percayalah, saya sangat berhati-hati," tegaa Duda.
Kantor Duda pun kemudian mengakui di Twitter bahwa Presiden Polandia itu telah menjadi korban dari sepasang orang iseng.
Ia pun menyadari kemungkinan adanya 'percobaan tipuan' selama panggilan tersebut, karena 'cara tidak biasa' yang dilakukan orang tersebut dalam percakapan.
Saat mulai sadar bahwa dirinya ditipu, ia kemudian mengakhiri panggilan tersebut.
Beberapa jam setelah rudal menghantam desa Przewodow di Polandia, Duda mengatakan bahwa rudal tersebut 'buatan Rusia', namun ia tidak menyalahkan negara itu.
Baca juga: Polandia Komentari Peran Ukraina dalam Penyelidikan Ledakan Rudal yang Tewaskan Dua Orang Pekan Ini
Ia bersama dengan pejabat AS dan UE, kemudian mengakui bahwa itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina yang keluar jalur di tengah serangkaian serangan udara Rusia.
Para orang iseng bernama Vladimir Kuznetsov dan Alexey Stolyarov yang berhasil melakukan prank terhadap Duda, sebelumnya berhasil mengelabui Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Penulis buku Harry Potter J.K. Rowling, mantan Presiden AS George W. Bush, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba dan banyak tokoh terkenal lainnya.